JOMBANG, FaktualNews.co – Sengketa lahan di kawasan perumahan Sakinah Home State semakin berlarut. Setelah melakukan penyegelan portal, pemilik tanah yang merasa ditipu pihak pengembang kembali mendatangi area perumahan, Jum’at (31/1/2020).
Kedatangan sejumlah orang yang mengklaim sebagai keluarga besar pemilik lahan di perumahan Sakinah Home Estate ini bukan tanpa tujuan. Namun, untuk memasang plang bertuliskan ‘tanah dalam sengketa’.
Upaya ini terpaksa mereka lakukan sebab sejauh ini, baik pemilik tanah maupun penghuni perumahan mengaku kesulitan menemui pihak pengembang, yang disebut bernama Yazid.
“Pengembang terus menghindar, menghilang terus, biar diselesaikan secara hukum di Pengadilan, sertifikat masih punya kami juga kan,” terang Lutfi Jauhari, keluarga pemilik tanah.
Kepala Desa Sengon, Totok Santoso mengaku siap melalukan mediasi untuk menyelesaikan perkara tersebut. Dia pun berharap, kasus ini bisa segera selesai.
Secara detail, menurut Totok, memang belum ada laporan yang diterima pihak desa terkait izin pembangunan kompleks perumahan Sakinah Home Estate ini. Sebab, pihak desa baru menerima pemberitahun dari pihak pengembang pada saat awal proyek perumahan ini akan dibangun di wilayah desanya.
“Saya berharap wilayah desa saya tetap kondusif, soal perizinan memang hanya diawal saja kami dapat pemberitahuan. Kalau soal izin lain-lain seperti IMB itu wewenangnya ada di Pemkab. Meski warga perumahan sejauh ini tidak ada yang KTP asal Desa Sengon tapi secara administrasi ini ada di wilayah kami lokasinya. Untuk mediasi kami siap lalukan,” terang Totok.
Sementara, buntut dari sengketa lahan ini, sejumlah penghuni perumahan terancam kehilangan hak mereka. Karena sejauh ini, mereka belum menerima sertifikat atas pembelian rumah di kawasan perumahan tersebut. Padahal, rata-rata rumah itu sudah mereka bayar secara lunas.
Beberapa waktu lalu, sejumlah penghuni perumahan pun sudah melaporkan pihak pengembang ke polisi.
“Urusan saya sebenarnya dengan developernya, saya sudah bayar lunas ada kwitansinya, tapi memang sertifikatnya (AJB) dijanjikan waktu serah terima kunci hingga saat ini belum saya terima padahal saya sudah setahun tinggal disini, ternyata ada sengketa lahan ini kami nggak tahu, disini ada lima penghuni, yang tiga sudah aktif,” ungkap Astrid, salah satu penghuni perumahan, sebelumnya.
Terpisah, Yazid, orang yang disebut merupakan pihak pengembang perumahan Sakinah Home Estate ini lagi-lagi belum bisa dikonfirmasi. Dua nomor ponselnya tidak bisa dihubungi karena sedang tidak aktif.