FaktualNews.co

Protes Jalan Rusak, Warga Gresik Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan

Peristiwa     Dibaca : 1104 kali Penulis:
Protes Jalan Rusak, Warga Gresik Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan
FaktualNews.co/Didik Hendri
Warga nekat menanam pohon pisang di tengah jalan sebagai bentuk protes jalannya rusak parah.

GRESIK, FaktualNews.co – Di tengah pembangunan berbagai landmark (tetenger) di Kabupaten Gresik, ternyata masih ada jalan rusak yang sudah tidak layak dilewati. Seperti ruas jalan yang ada di Dusun Tambakberas, Desa Wedoroanom, Kecamatan Driyorejo, Gresik, Jawa Timur.

Tak pelak, kondisi jalan yang rusak parah itu menuai protes dari warga. Bentuk protes itu dituangkan dengan menanam pohon pisang di tengah jalan dan memasang spanduk protes sepanjang dua meter.

Tidak hanya itu, sebagai bentuk kekecewaan, sejumlah warga juga nekat selfi di jalan yang menghubungkan Kecamatan Driyorejo – Menganti tersebut. Warga secara bergantian berselfi ria dengan duduk di kursi yang berada di tengah-tengah jalan itu.

“Kami terpaksa melakukan protes dengan menanam pohon pisang di tengah jalan, karena jalan ini sudah lama rusak parah, tapi belum juga ada perbaikan dari pemerintah,” ungkap Ach Syakur, pemuda pegiat sosial asal Driyorejo itu.

Syakur menandaskan, jalan rusak tersebut diperkirakan sepanjang 3 kilometer. Oleh warga setempat ditutup menggunakan kursi terbuat dari kayu dan ditanami pohon pisang. “Jika tidak ditutup, bisa membahayakan warga, karena jalannya berlubang,” ujarnya, Minggu (2/2/2020).

Ditambahkan, untuk spanduk yang dibentangkan warga bertuliskan permohonan maaf bagi pengguna jalan. ‘Jalan ini sudah tidak layak untuk dilewati. Sabarrr ya . Kita tunggu perbaikan sampai terompet malaikat Isrofil dibunyikan’.

“Kasihan. Warga sudah lelah dengan kondisi jalan yang rusak parah ini. Makanya, warga akhirnya nekat menggelar aksi protes yang dituangkan dengan berbagai cara. Harapannya pemerintah segera memperbaiki,” tegasnya serius.

Sementara itu, Sekretaris Komisi III (Bidang Pembangunan) DPRD Gresik Abdullah Hamdi mengatakan, jalan penghubung dua kecamatan itu sudah pernah dibahas dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR).

Namun, DPU TR hanya menerjunkan tim Unit Reaksi Cepat (URC) untuk melakukan penambalan. “Ditambal berkali-kali pun percuma akan rusak lagi,” kata Hamdi sembari menandaskan jika tahun ini memang ada rencana perbaikan besar-besaran di jalan itu.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas