FaktualNews.co

Terkendala Lahan Bukan Miliknya, Janda yang Tidur di Atas Batu Tak Dapat Bantuan

Peristiwa     Dibaca : 696 kali Penulis:
Terkendala Lahan Bukan Miliknya, Janda yang Tidur di Atas Batu Tak Dapat Bantuan
FaktualNews.co/Mojo
Tempat tidur dari batu dan pasir, yang ditata.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Pemkot Probolinggo tidak akan membantu Aliyati (55) korban genangan air dan banjir. Sebab, rumah yang menjadi tempat tinggalnya, berdiri atau dibangun di atas lahan milik Pemkot.

Pernyataan tersebut disampaikan Camat Mayangan, Muhammad Abbas, Senin (3/2/2020) siang. Disebutkan, rumah yang berdiri di atas tanah yang bukan miliknya, sesuai aturan, tidak boleh dibantu perbaikan rumah.

Meski demikian, pihaknya baik Kecamatan dan Pemkot akan membantu Aliyati dalam bentuk lain. Ia juga akan mengajak warga dan komunitas untuk membantu warga RT 4 RW 6, Jalan Ikan Belanak, Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, tersebut.

Selain itu, mantan sekretaris Dinas Perizinan tersebut akan mengusahakan bantuan dari perusahaan yang ada di wilayahnya dalam bentuk CSR.

“Rumah yang sertifikatnya bukan atas nama yang menempati, tidak boleh dibantu perbaikan rumah. Ya, seperti Aliyati ini,” tandasnya.

Dijelaskan, perempuan beranak 4 dan bercucu 8 tersebut, tinggal di rumah anaknya. Meski tinggal di kelurahan Mayangan, Aliyati bukan warga Kelurahan Mayangan. Melainkan, warga RT 01 RW 03 jalan Mayjen Hariyono Gang VI, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan.

Di alamat tersebut atau Kelurahan Jati, Aliyati memiliki rumah dan dikontrakkan ke orang lain. Ia tinggal di rumah anaknya, selain berjualan gorengan juga momong cucunya yang orang tuanya atau ibunya meninggal.

“Menantunya atau istri anaknya meninggal. Mungkin tinggal di sana bantu-bantu anaknya,” jelasnya.

M Abbas mengakui, lingkungan yang dihuni 9 kepala keluarga tersebut, sering banjir kalau hujan turun. Sedang kalau tidak hujan, air tergenang lantaran air tidak bisa mengalir ke utara (laut). Penyebabnya. saluran yang menembus jalan lingkar utara (JLU) tersumbat.

Tentang hal itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas PU setempat. Dan oleh DPU sudah dilanjutkan laporannya ke balai besar, mengingat jalan berbeton tersebut milik atau jalan Negara. “Sudah dilaporkan ke balai besar. Mungkin tahun ini jembatannya diperbaiki. Kami sebatas memberitahukan,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, akibat sering banjir dan tergenan air, Aliyati terpaksa tidur di atas batu bercampur pasir. Cara tersebut diambil, ia ingin tidurnya tidak terganggu air. Sebenarnya, ia ingin meninggikan lantainya dengan cor, namun karena tidak memiliki dana, Aliyati meninggikan ruangan tidurnya denganm batu kali dan pasir.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas