Wisata

Penghuni Baru Kebun Binatang Probolinggo Datang, Ternyata Sepasang Singa Afrika

PROBOLINGGO, FaktualNews.co-Kebun binatang mini alias Tempat Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Kota Probolinggo, kedatangan penghuni baru.

Penghuni baru yang dijanjikan dan ditunggu-tunggu masyarakat, akhirnya tiba di TWSL, Kamis (6/2/2020) sekitar pukul 16.00 WIB. Wujudnya berupa dua ekor singa.

Dua ekor binatang buas tersebut jenisnya singa Afrika, bukan harimau atau macan Jawa seperti informasi sebelumnya.

Kini, dua singa berjenis kelamin jantan dan betina tersebut sudah menempati kandang barunya. Hanya saja, tempatnya masih masih dipisah.

Sibetina menempati kandang di sisi timur, sedangkan sang pejantan tinggal di kandang berjeruji besi disisi barat.

Keduanya dikarantina tidak disatukan, guna menyesuaikan tempat yang baru.

Selain itu, binatang pinjaman Taman Safari Indonesia (TSI) Prigen Kabupaten Pasuruan, belum pernah hidup bersama, meski satu saudara. Alasannya, selain terpaut usia, mereka belum dijodohkan.

Menurut Kurator Satwa Taman Safari Prigen dr Ivan Chandra, keduanya akan disatukan atau dijodohkan bersamaan saat masa karantina berakhir, sekitar 15 hari atau 2 minggu.

“Dipisah dulu, karena memang keduanya belum pernah satu kandang. Dua minggu masa karantinanya. Sekaligus dikumpulkan,”,” tandasnya.

Disebutkan, singa jantan diberi nama Jane berusia 5 tahuh, sementara singa betina bernama Sera dan usianya baru 18 bulan.

Mereka hasil penangkaran TSI Prigen dan dipinjamkan ke TWSL, karena antara TSI dan TWSL sudah terikat kerjasama.

“Kami berharap di sini melahirkan. Kalau anaknya sudah besar, induknya, kami bawa lagi ke TSI,” ujarnya.

Dijelaskan, tidak ada perlakuan khusus terhadap singa tersebut.
Karenanya, tidak ada karyawan TSI yang ikut mengantar singa tinggal di TWSL. Penangan dan perawatannya diserahlan ke keeper singa TWSL.

“Kan TWSL pernah merawat singa. Keeper yang singa sebelumnya yang merawat dan mengawasi. Kami rasa, mereka mampu sehingga tidak perlu didampingi. Kami hanya sesekali saja datang kemari. Kalau memeng diperlukan. Tetapi kami tetap pantau,” katanya.

Menurut Ivan Chandra, binatang bernama latin Panthera Leo tersebut makananya daging.

Setiap harinya TWSL harus menyediakan daging 5 sampai 7 Kg. daging sapi, kambing atau kerbau kualitas bagus.

“Memang di TSI, makanannya daging yang bagus-bagus. Di sini juga harus diberi makan daging yang bagus,” pungkas Ivan sebelum meninggalkan TWSL.

Untuk diketahui, dari tempat penangkarannya di TSI Prigen, kedua singa Afrika berlainan jenis kelamin tersebut diangkut kendaraan truk MilikTSI Prigen. Kedua binatang buas itu dipisah di dua kotak besi.

Tak ada kesulitan saat pemindahan dari truk ke kandang. Selain petugas TSI, petugaas TWSL juga turut membantu proses pemindahan.