Petrokimia Gresik Cetak Generasi Milenial jadi Petani Muda
GRESIK, FaktualNews.co–Sektor pertanian di Indonesia sejauh ini masih didominasi para petani berusia lebih dari 45 tahun. Oleh karena itu, PT Petrokimia Gresik berupaya mendorong minat generasi milenial dengan menggelar Jambore Petani Muda.
“Jambore Petani Muda ini merupakan salah satu solusi kongkrit kami untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan,” ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi saat membuka acara final ‘Agrosociopreneur Competition’,” Kamis (6/2/2020).
Rahmad berharap, dengan kegiatan ini akan tercipta komunitas petani-petani muda. Mereka akan berpikir bahwa sektor pertanian bila dikelola dengan baik, maka tidak kalah prospektif dengan sektor lain.
“Kita berharap generasi muda makin tertarik untuk menjadi petani. Karena bekerja di sektor pertanian juga mempunyai potensi ekonomi yang bagus,” paparnya.
Menurut data Sensus Pertanian 2013, sambung Rahmad, terdapat 61 persen petani di Indonesia berusia lebih dari 45 tahun. Dengan minimnya minat generasi milenial, dikhawatirkan mengancam keberlanjutan pertanian di Indonesia.
“Kalau tidak segera direspon, tidak dilakukan upaya yang serius untuk menumbuhkan minat petani muda, maka ke depan produktivitas pertanian kita akan semakin bermasalah,” tandasnya.
Sementara Sekjen Forum Dekan Pertanian Indonesia Dr Jamhari menambahkan, kegiatan Jambore Petani Muda 3 ini akan membangun kesadaran bersama, khususnya seluruh stakeholder di sektor pertanian untuk melakukan penyesuaian.
“Dengan begitu, Pendidikan Tinggi Pertanian akan melakukan penyesuaian terhadap kurikulum. Karena saat ini butuh sarjana pertanian yang tidak keluar dari ekosistem pertanian,” terang Dekan Fakultas Pertanian UGM ini.
Diketahui, program ini diawali dari roadshow ke 12 PTN di seluruh Indonesia. Dari 100 tim yang berpartisipasi, terpilih 9 finalis terbaik yang berkompetisi di babak final.
Ke-9 tim tersebut yakni Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Padjadjaran, Universitas Brawijaya, Universitas Udayana, Universitas Sumatera Utara, Universitas Jember, Üniversitas Sebelas Maret, dan Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor.