FaktualNews.co

Ini Harapan Pemkot Pasuruan Dalam Kegiatan Peningkatan Kemampuan Manajemen IKM

Advertorial     Dibaca : 692 kali Penulis:
Ini Harapan Pemkot Pasuruan Dalam Kegiatan Peningkatan Kemampuan Manajemen IKM
FaktualNews.co/Abdul Aziz
Sekretaris Daerah Kota Pasuruan, Bahrul Ulum, saat membuka kegiatan peningkatan kemampuan manajemen.

PASURUAN, FaktualNews.co – Dinas Perindutrian Dan Perdagangan Kota Pasuruan menggelar kegiatan peningkatan kemampuan manajemen Indistri Kecil Menengah (IKM) selama tiga hari, mulai hari Rabu hingga Jum’at (5 -7/2/2020) di Hotel Transit, Jalan Ahmad Yani 55, Kota Pasuruan.

Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Pasuruan, Bahrul Ulum, dihadiri Kepala Dinas Perindutrian Dan Perdagangan Kota Pasuruan, Tim Instruktur dari Entrepreneurship Training Unit Politeknik Negeri Malang, para peserta pelatihan serta undangan lain.

Menurut Kepala Dinas Perindutrian Dan Perdagangan Kota, Mualif Arif mengatakan, kegiatan ini untuk memberikan bekal kemampuan bagi Industri Kecil Menengah dalam manajemen bisnis, meliputi perencanaan bisnis, perencanaan keuangan dan penentuan harga pokok.

“Adapun tujuannya untuk meningkatkan daya saing IKM sebagai pilar ekonomi kerakyatan. Peserta terdiri dari para pelaku usaha industri kecil dan menengah Kota Pasuruan, yang bergerak di sektor industri mebel, logam, kerajinan dan makanan-minuman sejumlah 50 pelaku usaha IKM,” katanya.

Sekretaris Daerah Kota Pasuruan, Bahrul Ulum, mengatakan merunut kembali karakteristik perekonomian Kota Pasuruan, maka dapat diketahui bersama bahwa mesin penggerak utamanya adalah sektor industri, perdagangan dan jasa.

“Gabungan ketiga sektor utama ini mampu berkontribusi hampir 50% terhadap PDRB Kota Pasuruan. Yang menarik, jika kita cermati lebih jauh, berdasarkan klasifikasi kelas usaha maka diketahui bahwa hampir 45% adalah usaha mikro, 35%-nya adalah usaha kecil dan 15%-nya adalah usaha menengah,” papar Bahrul.

Bahrul menjelaskan, hampir 80% pelaku usaha di Kota Pasuruan berasal dari kelas mikro dan kecil.”Ini adalah modal yang berharga bagi upaya membangun ekonomi kerakyatan. Diakui atau tidak, usaha mikro dan kecil dengan segala potensi dan masalahnya, mampu memberikan sumbangsih cukup besar kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Dengan karakteristik padat karya, usaha mikro dan kecil mampu menyediakan hampir 40% lapangan kerja di Kota Pasuruan.

“Kemajuan teknologi digital telah mengantarkan perekonomian ke dalam sebuah era disebut industri 4.0. Ekonomi kerakyatan akan ketinggalan jaman jika usaha mikro dan kecil Kota Pasuruan tak lekas tanggap dalam merespon industri 4.0,” terang Bahrul.

Usaha mikro dan kecil harus mampu menyesuaikan diri dengan menjamurnya usaha-usaha start-up hingga platform pemasaran digital. Usaha mikro dan kecil akan kewalahan dalam menjawab tantangan industri 4.0, jika manajemen bisnisnya masih kurang rapi.

“Pelaku usaha mikro dan kecil, umumnya kesulitan dalam memisahkan pengelolaan keuangan usaha dengan keuangan rumah tangga. Mereka juga lemah dalam menyusun rencana bisnis, untuk merespon peluang pasar,” ujarnya.

Manajemen bisnis yang sehat merupakan bekal utama bagi usaha mikro dan kecil untuk merespon perubahan lingkungan bisnis di era industri 4.0 ini.

“Hasil dan tindak lanjut penyelenggaran kegiatan ini, diharapkan memberikan hasil berupa meningkatnya pengetahuan IKM terkait model perencanaan bisnis model canvas, financial life skill dan penentuan harga pokok penjualan,” tandas dia.

Hasil pelatihan ini diharapkan ditindak lanjuti oleh para peserta dalam menjalankan bisnis mereka. “Evaluasi atas peserta yang mampu menerapkan materi pada pelatihan ini, akan dijadikan dasar rekomendasi bagi IKM yang akan mengikuti pelatihan manajemen bisnis tingkat lanjut,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas