Virus Corona Berdampak Harga Bawang Naik dan Sulitnya Buah Impor di Lamongan
LAMONGAN, FaktualNews.co – Sejak sepekan terakhir, harga bawang putih di Lamongan, Jawa Timur, mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dari Rp 30 ribu kini menjadi Rp 58 ribu hingga Rp. 60 ribu per kilogramnya.
Akibat kenaikan itu, pembeli mulai berkurang dan pedagang mengalami penurunan omzet penjualan setiap harinya. “Naiknya sejak seminggu ini, akibatnya pelanggan yang biasanya membeli bawang sudah mulai berkurang,” kata Suswati (39), salah satu pedagang Pasar Sidoarjo Lamongan, Sabtu (8/2/2020).
Suswati menduga, dampak kenaikan harga bawang putih yang terjadi selama sepekan terakhir ini dipengaruhi oleh merebaknya virus corona yang menyerang negeri tirai bambu. Pasalnya, bawang putih yang ia jual setiap harinya berasal dari China.
“Sebelumnya sih tidak naik, ya semenjak adanya virus corona harganya cepat naik, karena bawang yang saya jual impor dari Tiongkok,” ujarnya.
Tak hanya bawang putih, kenaikan komiditas bahan masakan lainnya seperti harga cabai rawit yang semula Rp 25 ribu, kini menjadi Rp 65 ribu perkilonya.
“Lombok ya naik, dan sejak seminggu ini pasar juga sangat sepi tidak banyak pembeli yang datang, mungkin ini faktor virus corona,” Ucap Endang.
Hal senada juga diungkapkan oleh Adenan pedagang buah di pasar Ikan Lamongan. “Saat ini omzet penjualan menurun lantaran buah impor seperti apel, jeruk dan pir yang biasanya dikirim dari Tiongkok agak sulit, tidak seperti biasanya,” kata Adenan.
Pedagang buah mengaku memilih buah impor, karena jauh lebih murah harganya ketimbang buah lokal.