FaktualNews.co

Akibat Virus Corona, Harga Bawang Putih di Blitar Meroket

Ekonomi     Dibaca : 1081 kali Penulis:
Akibat Virus Corona, Harga Bawang Putih di Blitar Meroket
faktualnews.co/dwi haryadi
Bawang putih di Pasar Kesamben Kabupaten Blitar.

BLITAR, FaktualNews.co-Harga bawang putih di Pasar Kesamben Kabupaten Blitar naik drastis, dengan tingkatn kenaikan dua kali lipat atau 100 persen. Tak urung warga pun mengeluhkan kenaikan harga bawang putih ini.

Harga bawang saat ini mencapai Rp 50 ribu hingga Rp 55 ribu per kilogramnya. Padahal sebelumnya harga bawang putih Rp 25 – Rp 30 ribu perkilogram.

Dadang, pedangang Pasar Kesamben mengatakan, naiknya harga bawang putih disebabkan dampak virus corona yang terjadi di Tiongkok, khususnya di Kota Wuhan.

Akibat virus corona tersebut, Pemerintah RI menghentikan impor bawang putih dari negara Tiongkok tersebut.

“Kenaikan harga bawang ini sudah berlangsung dua minggu. Pedagang naikkan harga bawang karena barang sulit didapat, sehingga stok di tingkat agen besar kosong,” kata Dadang, Senin (10/2/2020).

Dadang menambahkan, dari pengepul harga Rp 45 sampai Rp 47 ribu per kilogramnya. Sementara di tingkat pengecer sudah mencapai 50 ribu per kilogram. Akibat kenaikan harga ini, jumlah pembeli dan volume pembelian menurun.

“Jika sebelum ada kenaikan dalam sehari saya menjual 3-5 kuintal bawang putih, namun dalam dua pekan terakhir ini ada pemenurun karena pembeli agak berkurang,” pungkasnya

Triwahyuning Tias, ibu rumah tangga mengeluhkan naiknya harga bawang putih.

Pasalnya bawang putih merupakan pelengkap bumbu yang harus dipakai. Jika naik terus seperti ini dia mengaku akan mengurangi pemakaian bawang putih.

“Saya harus mengatur ulang uang belanjaannya, khususnya untuk pembelian bawang putih. Terpaksa untuk masak penggunaan bawang putih kita kurangi. Saya juga berharap agar pemerintah segera menormalkan harga sembako, khsususnya bawang putih,” kata Tias

Di perkirakan, harga bawang putih akan terus naik jika pemerintah belum mengimpor bawang dari Cina tersebut. Sedangkan Cina saat ini sedang dilanda virus corona.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah