Perbaikan Pipa PDAM Tak Beres-beres, Wali Kota Probolinggo Sidak
PROBOLINGGO, FaktualNew.co – Setelah sempat byar-pet beberapa hari dan mati total alias mampet selama 3 hari, Wali Kota Probolinggo Zainal Hadi melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di mata air PDAM, pada Senin (9/2/2020) pukul 15.00 WIB. Lokasinya, di Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegal Siwalan, Kabupaten Probolinggo.
Belum diketahui, kapan air PDAM mengalir lancar kembali ke para pelanggannya. Wali Kota Habib Hadi usai melihat dari dekat perbaikan pipa, berterus terang tidak ada target. Namun menurutnya, pekerja perbaikan pipa yang bocor kepingin cepat selesai.
Karena itu, mereka bekerja sampai larut malam. Selain sulitnya pekerjaan pengelasan, penyelesian terhambat oleh pengadaan pipa besi yang bocor. Beberapa hari PDAM mencari pipa besi tuang di Surabaya, namun tidak mendapatkan.
“Cari bahan yang sama tidak ada. Sampai cari kemana-mana. Soalnya besi zaman Belanda,” ujar Habib Hadi.
Akhirnya, pihak PDAM membeli pipa besi yang bahan dan ketebalannya mendekati barang yang akan diganti. Saat itu, pekerja yang disewa PDAM, lanjut Hadi, tengah membentuk menyesuaikan dengan pipa aslinya.
“Sebagian sudah dipasang. Tinggal pengelasan dan pemasangan klaim pada sambungan,” tambahnya.
Sebenarnya, lanjut Hadi, pipa PDAM yang dipasang saat pemerintahan Belanda dan pada masa Orde Lama, tidak keropos dan masih layak pakai. Namun, karena struktur tanah menjadi lembek akibat hujan deras setiap hari, sehingga tanah tidak mampu menahan beban. Pipa berukuran 18 dim tersebut turun hingga retak dan menyebabkan air keluar atau bocor. Turunnya pipa akibat kuatnya dorongan air.
Disebutkan, air sumber yang mengalir di pipa kecepatannya 1.300-an per detik. Agar kejadian serupa tidak terjadi di lain hari, Wali Kota yang sidak sendirian meminta, PDAM tidak bosan-bosannya memantau dan mengawasi saluran pipa dari hulu sampai hilir. “Untuk mengantisipasi hal serupa tidak terjadi di tempat lain,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur PDAM, Siswadi menjelaskan, pipa 18 dim yang diperbaiki saat ini, seminggu sebelumnya sudah diperbaiki. Namun, jaringan pipa yang masuk ke tanah tersebut, bocor kembali. Penyebabnya sama dengan kerusakan sebelumnya, yakni karena tanah yang menahan pipa, lembek akibat hujan setiap sore.
Dengan begitu, pipa turun sehingga retak dan bocor. Setelah pipa usai diperbaiki, pihaknya akan mengecor landasan pipa dan memperkuat pondasi pipa yang menyeberang sungai.
“Kami yakin dengan cara ini penyangga dan landasan pipa kuat. Meski tanah lembek (lumpur), pipa tidak bergerak turun,” jelasnya.
Pihaknya menututp air yang lewat di pipa tersebut, alasannya untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan penyambungan. Selain itu, bertujuan membuang pipa yang bocor dan mengganti pipa baru.
“Kami ingin pekerjaan ini cepat selesai. Makanya, air kami matikan. Untuk pipa berukuran 8 dim yang lokasinya di bawah pipa 18 dim, air tetap jalan. Makanya, sebagian pelanggan masih teraliri,” pungkasnya.