PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Ada banyak cara wartawan memperingati Hari Pers Nasional (HPN). Salah satunya dengan upacara bendera yang diakhiri pembacaan puisi. Itulah yang dilakukan jurnalis Probolinggo Raya (Kota dan Kabupaten).
Acara yang belum pernah diadakan tersebut berlangsung pada Senin (10/2/2020) pukul 09.00 WIB, di Halaman Museum, Jalan Suroyo Kota Probolinggo. Seluruh petugas upacara, jurnalis media cetak dan elektronik yang liputannya di wilayah Probolinggo Raya.
Perwira Upacara Irfan (Indosiar), Komandan Upacara M Hisbullah Huda (Memorandum), Ajudan Saifullah (RMol.com). Pengibar bendera adalah Risky Putra Dinasti (Radar Bromo), Muhammad Ali Gufron (Liputan6.com), Muhammad Angga (tadatodays). Pembawa acara Yuli Anisah (Radio Suara Kota-Diskominfo).
Sementara itu, Inspektur Upacara Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambariyadi Wijaya. Sedang pembaca Pembukaan UUD 1945 Rhomadona (ProTV), Pembaca Kode Etik Jurnalistik Rahmad Soleh (nusadaily) dan Doa oleh Ikhsan Mahmudi (ngopibareng.id).
Turut hadir, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Wali Kota Hadi Zainal Abidin, Wawali Mochammad Soufis Subri, Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo, Ketua DPRD Abdul Mujib, perwakilan Kejari dan Ketua MUI KH Nizar Irsyad.
Kapolresta Ambariyadi mengapresiasi, upacara yang digelar dan diprakarsai para jurnalis tersebut. Sebab selama mengabdi di polisi, baru kali ini peringatan HPN dengan cara upacara bendera.
“Kami bangga gelaran acara ini. Tapi jangan lupa, dalam mencari dan menulis berita, kode etik jurnalistik yang dibaca saat upacara, harus diaplikasikan di lapangan,” pintanya.
Ditambahkan, dalam membangun tatanan kehidupan yang aman berkemajuan, peran pers dibutuhkan. Karenanya, pers tidak hanya bertanggungjawab terhadap berita yang ditulis, tetapi juga harus menangkal hoax alias berita bohong.
“Berita yang berimbang dan tidak menyudutkan, harapan kami dan seluruh masyarakat,” tambahnya.
Upacara ditutup dengan penampilan musikalisasi puisi jurnalis yang dibacakan Ridhowati Saputri (Radar Bromo) dan Amelia Subandi (ProTV). Puisi yang dibacakan dua wartawati secara bergantian tersebut, memotret profesi jurnalis dari berbagai sudut pandang. Mulai jurnalis asal-asalan yang merendahkan profesinya hingga jurnalis professional berintektual.
Usai upacara, dilanjutkan pemotongan tumpeng dan penyerahan kue tart dari Wali Kota Hadi kepada perwakilan wartawan bertempat di Basecamp Jurnalis, sisi selatan Museum Probolinggo. Pada kesempatan itu, Hadi berharap, jurnalis menyajikan berita mengedukasi agar masyarakat menjadi pintar. “Mari bangun kota ini bersama-sama. Saling bersinergi,” harapnya.
Wali kota berterus terang, tidak menyangka kalau wartawan bisa upacara. Sebab, selama ini hanya meliput jika ada kegiatan, termasuk saat Pemkot dan institusi samping menggelar upacara apa saja. Karenanya ia meminta wartawan di acara Hari Jadi Kota Probolinggo ikut sebagai peserta upacara. “Jika perlu, menjadi komandan upacaranya,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, pada peringatan HPN tahun 2020 ini, wartawan tidak hanya menggelar upacara dan potong tumpeng saja, Pada 17 Februari mendatang, penanaman pohon anggur dan pemberian santunan. Serta, 20 Februari nanti akan menggelar camping bersama Forkopimda dan ditutup masak bersama di Pantai Permata Pilang, Kota setempat.