JOMBANG, FaktualNews.co – Kondisi jembatan baru di Desa Bongkot, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sangat memprihatinkan. Sisi sebelah selatan jembatan terlihat amblas. Padahal, jembatan tersebut baru saja diresmikan akhir tahun 2019 lalu.
Jembatan yang dibiayai oleh APBD Jombang tahun 2019 sebesar Rp 6,374 Miliar ini memiliki lebar 6 meter. Jembatan ini menghubungkan antara Kecamatan Peterongan dengan Kecamatan Kesamben, berada tepat di atas Sungai Ngotok.
Keberadaannya yang sangat vital karena dilewati begitu banyak kendaraan setiap harinya. Jembatan ini merupakan jalan utama masyarakat umum menuju Pasar Peterongan, jalan nasional Jombang- Surabaya dan ke kantor Kecamatan Peterongan.
“Ini amblas, kemungkinan tanah urugannya kurang keras bagian selatan jembatan,” kata warga sekitar yang enggan disebut namanya kepada FaktualNews.co, Rabu (12/2/2020).
Pantauan di lokasi, pada sisi kanan dan kiri sebelah selatan jembatan tampak turun kurang lebih 7-10 sentimeter. Sisi tengah pun tambah turun dan mulai tidak sejajar dengan kerangka utama jembatan. Bagian yang amblas tersebut merupakan penyambung ke kerangka utama jembatan.
Di awal pembangunan jembatan, direncanakan beban yang bisa ditahan mencapai 30 ton. Hal ini berarti truk tronton dapat juga melewati jembatan tersebut. Dalam bahasa lain, kualitas jalan merupakan kelas 1.
“Tidak ada apa-apa mas. Saat ini masih aman, belum ada kecelakaan,” ungkapnya.
Jembatan bongkot dibangun menggunakan konstruksi beton dan skup panjang jembatan kurang lebih 50 meter. Jembatan ini dibangun karena selama ini jembatan yang ada hanya memiliki lebar 3 meter. Sehingga saat ada mobil yang melintas, pengendara sepeda motor harus antri dulu.
Pengerjaan jembatan dilakukan oleh PT Asri Jaya Putra Perkasa Jombang. Waktu pengerjaan dilakukan sejak tanggal 11 Juni 2019 dengan masa pengerjaan selama 150 hari kalender. “Iya masih baru ini (jembatan),” tutupnya.