FaktualNews.co

Disnak Keswan Situbondo Sulap Limbah RPH Jadi Biogas

Lingkungan Hidup     Dibaca : 870 kali Penulis:
Disnak Keswan Situbondo Sulap Limbah RPH Jadi Biogas
faktualnews.co/fatur
Muhammad Hasanudin Riwansia, Kepala Disnak Keswan Situbondo, saat meninjau RPH Situbondo.

SITUBONDO, FaktualNews.co-Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kabupaten Situbondo, menyulap limbah Rumah Potong Hewan (RPH) menjadi bahan bermanfaat.

Selain dikelola menjadi pupuk organik, limbah RPH Situbondo juga dikelola untuk menjadi biogas.

Kepala Disnak Keswan Kabupaten Situbondo Muhammad Hasanudin Riwansia mengatakan, selain dikelola menjadi pupuk organik, limbah RPH ini diolah menjadi biogas.

Bahkan, ke depan pihaknya merencanakan biogas tersebut didistribusikan ke permukiman warga sekitar.

“Tujuannya untuk membantu warga sekitar RPH Situbondo. Lebih-lebih pemerintah merencanakan menaikan harga gas elpiji,” ujar Muhammad Hasanudin Riwansia, Rabu (12/2/2020).

Menurutnya, untuk menyalurkan biogas ke permukiman warga, diakui membutuhkan penambahan kapasitas pengelolaan limbah. Khususnya untuk kapasitas tandon digester, sebagai alat untuk memproduksi biogas.

Saat ini, tandon digester hanya memiliki daya tampung 3-4 meter kubik. Padahal, yang dibutuhkan mencapai 40 meter kubik.

“Kalau digester sudah 40 meter kubik, insya Allah sudah kelar. Kami bisa menyuplai biogas ke permukiman untuk membantu warga,” beber pria yang akrab dipanggil Udin.

Udin menambahkan, selain menambahkan kapasitas digester, untuk membagikan biogas ke pemukiman warga, pihaknya juga membutuhkan tambahan kapasitas seluruh tahapan pengelolaan limbah.

Mulai dari sumur pengadukan, inlet, hingga outlet. Sebab, saat ini kapasitas yang ada belum mampu menampung limbah isi perut sapi yang dipotong setiap harinya di RPH.

“Setiap hari masih ada yang dibuang. Makanya, kami berusaha ada penambahan kapasitas. Supaya pengelolaan limbah ini jadi lebih optimal, baik produksi pupuk organik maupun biogas. Insyaallah ini pertama di Jawa Timur, bahkan di Indonesia,” imbuhnya.

Udin mengatakan, selain mengelola limbah yang masuk ke penampungan, Disnak Keswan juga cukup perhatian terhadap sisa limbah yang banyak berserakan di selokan-selokan lingkungan RPH.

DPKH sengaja menebar sekitar 10.000 benih bibit ikan lele di selokan tersebut.

Sejak itulah, selokan di lingkungan RPH menjadi bersih dan airnya berubah agak bening. Padahal, sebelumnya selokan yang ada di RPH terkesan kumuh, kotor, dan cukup bau.

Bahkan, sampai dipenuhi lalat dan jentik. Sebab, banyak sisa limbah yang meluber dan jatuh ke selokan. Baik sisa darah, kotoran, serpihan daging, dan sebagainya.

“Bahkan, sejak ditebar lele semua sudah berubah. Limbah itu menjadi pakan alami lele, sehingga tidak perlu dibersihkan lagi. Sehingga sekarang sudah bersih dan tidak menyebar bau tak sedap lagi,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Tags