FaktualNews.co

Kepala BPIP Sebut Agama Musuh Pancasila, Ini Respon Rois Syuriah PWNU Jatim

Peristiwa     Dibaca : 1630 kali Penulis:
Kepala BPIP Sebut Agama Musuh Pancasila, Ini Respon Rois Syuriah PWNU Jatim
FaktualNews.co/Muchlis Ubaidhillah
KH Anwar Iskandar (kanan baju putih) bersama dengan Abdul Halim Iskandar Menteri PDTT.

KEDIRI, FaktualNews.co – Pernyataan Yudian Wahyudi, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) soal hubungan Pancasila dan Agama menuai kontroversi di kalangan pesantren, tak terkecuali Rois Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Anwar Iskandar.

Salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin Kota Kediri tersebut menilai, ungkapan yang dilontarkan oleh Kepala BPIP itu adalah ungkapan orang yang tidak memahami agama.

“Coba dijawab di Batsul Masail ini, benar atau tidak omongan yang diungkapkan itu, jangan-jangan dia tidak paham. Kalau tidak paham kenapa jadi kepala, kan tujuan BPIP itu melendingkan Pancasila, membumikan Pancasila,” katanya.

Menurutnya, ungkapan kepala BPIP tersebut sama saja menuduh rakyat Indonesia sebagai musuh dari Pancasila. “Rakyat di Indonesia ini semuanya rakyat yang beragama, kok begitu ungkapannya, ini sama saja mengatakan Pancasila adalah musuh dari rakyat Indonesia,” katanya.

“Orang yang seperti itu orang yang terlalu pintar atau bagaimana,” lanjutnya.

Ia juga mengatakan, ungkapan yang dilontarkan itu sangat bertentangan dengan kaidah ahlusunnah wal jamaah. “Itu sangat bertentangan dengan Islam ahlussunnah wal jamaah, itu bertentangan dengan keputusan muktamar 85 di Situbondo bahwa Pancasila tidak bertentangan dengan agama,” tuturnya.

Gus War menyebut, ungkapan yang demikian sangatlah susah untuk dikembalikan, walaupun nantinya ada klarifikasi, namun belum tentu masyarakat memaafkan. “Mungkin sebentar lagi ada kliring pernyataan, tapi ya bagaimana ungkapannya sudah keluar,” katanya.

Lebih lanjut, Gus War manmbahkan, ungkapan “Agama adalah musuh dari Pancasila adalah wujud generalisasi suatu masalah, dan seharusnya tidak semua hal bisa digenerilasasi.

“Kalau di Pilpres kemarin ada politik yang mengatasnamakan agama, ya tidak semuanya begitu, itu namanya mengeneralisasi, tidak segampang itu mengeneralisasi msyarakat, itu sama saja menebar garam, semua asin, padahal tidak semua yang asin itu garam, Upil itu juga asin,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas