PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Tak hanya ke pemerintahan tetangga, untuk menanggulangi krisis air yang terjadi di wilayahnya, Pemkot Probolinggo sambat ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. Sehari sebelumnya, Pemkot juga curhat ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
Tujuannya, meminta bantuan agar kerusakan pipa utama berukuran 18 dim milik PDAM segera teratasi. Sebab, bocornya pipa yang dipasang tahun 1978 itu, berdampak pada krisis air bersih, hingga hampir sepekan.
Proposal yang ditujukan ke Gubernur Jatim dan Kementerian PUPR itu dibawa Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Amin Fredy, bersama perwakilan PDAM.
Rombongan berangkat ke Surabaya Selasa (11/2/2020) dan Rabu (12/2) pagi terbang ke Jakarta. Amin Fredy membenarkan, soal permohonan bantuan tersebut. Namun, Pemkot tidak meminta bantuan dana, tetapi sarana dan prasarana penunjang PDAM.
“Pemkot minta bantuan truk tangki untuk PDAM ke Gubernur Jatim,” ujarnya, Rabu (12/2/2020) siang.
Selain itu, Amin yang saat dihubungi selulernya mengaku tengah berada di Jakarta mengatakan, Pemkot juga mengajukan revitalisasi pipa induk yang sudah berusia puluhan tahun tersebut. Terutama, pipa berukuran 18 dim dan 8 dim yang kini rusak. Pipa utama yang dipasang tahun 1928 dan 1978 itu berada tak jauh dari mata air Ronggojalu, Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo.
Pipa tuangan atau coran itu mengalirkan air dari Ronggojalu ke Menara air di perempatan Randupangger, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Kanigaran dan Tempat Penampungan Air di Kelurahan Wonoasih, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. Dari mata air Ronggojalu ke kedua tempat itu berjarak sekitar 15 kilometer.
Disebutkan, permohonan itu salah satu ikhtiar dan harus dilakukan. Sebeb, ketersediaan air bersih merupakan kewajiban dan program nasional. Selain droping air bersih ke pelanggan dan masyarakat dalam situasi dan kondisi seperti itu, Pemkot juga berkewajiban menyediakan sarana dan prasarana penunjang ketersediaan air bersih.
Karenanya, lanjut Amin, Pemkot berkeinginan memperbaiki saluran dan distribusi air bersih ke pelanggan. Dijelaskan, saat berkunjung ke Pemprov Jatim, Amin diminta segera membuat DED (Detail Engginering Design). Jika Pemkot hendak merevitalisasi pipa PDAM. Saran tersebut nantinya akan disampaikan ke Wali kota.
“Kan untuk membuat DED anggarannya disiapkan dulu,” jelasnya.
Hal yang sama juga terjadi Kementerian PUPR, Pemkot disarankan membuat detail engineering design (DED) jika berkeinginan merevitalisasi pipa. Namun akhirnya, kementiran yang akan mengupayakan DED tahun ini. “Setelah kami jelaskan, Kementrian akhirnya sanggup mengupayakan tahun ini,” tambahnya.
Ditambahkan, sebelum ke Kementerian PUPR, Amin singgah dulu di Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jatim. Yang menangani dana APBN soal permukiman, termasuk air minum. Usai dari balai, pihaknya ke Dinas PU Sumberdaya Air Provinsi Jatim dilanjutkan ke kantor Gubernur.
Setelah sehari berada di Surabaya, Rabu pagi ke Kementerian PUPR. Di sana, Amin ditemui staf Direktur Air Minum pada Dirjen Ciptakarya dan kepala seksi SPAM wilayah II yang membawahi Pulau Jawa.
“Sore ini pulang. Kami masih mampir dulu di BPBD Provinsi. Meminjam tandon air. Apa yang kami lakukan, untuk mengatasi krisis air bersih,” pungkasnya.