FaktualNews.co

Petugas Droping Air di Kota Probolinggo Diviralkan Terima Uang dari Warga, Ternyata Hoax

Peristiwa     Dibaca : 690 kali Penulis:
Petugas Droping Air di Kota Probolinggo Diviralkan Terima Uang dari Warga, Ternyata Hoax
FaktualNews.co/Mojo
Mitha Ayu, saat dikonfirmasi di kantornya.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Kabar yang diterima sejumlah wartawan tentang petugas droping air bersih yang meminta uang ke warga, ternyata Hoax. Itu setelah dikonfirmasi ke salah satu karyawan koperasi yang beralamatkan di jalan Berantas, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.

Mitha Ayu (23) yang dikabarkan telah dimintai petugas PDAM yang menyuplai air bersih ke kantor koperasinya, membantah informasi tersebut, Rabu (12/2/2020) siang. Menurutnya, berita itu tidak benar dan fitnah, karena dirinya tidak pernah melakukan hal itu. Justru dirinya yang secara sukarela memberl uang, bukan petugas yang meminta.

“Tidak benar itu. Petugas tidak minta apa-apa. Justru saya yang memberi atas kesadaran sendiri. Saya beri Rp 50 ribu,” tegasnya saat di kantor Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mitra Jaya.

Hal itu dilakukan karena perempuan yang tinggal di Jalan Hayam Wuruk Gang Damarwulan, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan tersebut merasa kasihan. Karena dirinya yang meminta air bersih, saat petugas lewat di kantornya. Apalagi, petugas langsung mengisi bak kamar mandi kantornya.

“Saya hanya kasihan. Mereka kerja melayani warga sampai larut malam,” katanya.

Atas bantuan petugas droping air, dirinya dan karyawan lain yang bermalam di kantor tersebut bisa mandi, mencuci dan memasak. Mitha mengaku, tidak menghubungi petugas droping, meski air di kantornya sudah habis. Malam itu, ia tengah berada di jalan dan melihat ada kendaraan yang bagi-bagi air bersih.

“Saya nggak pernah menghubungi siapapun, karena ada droping air lewat sini, ya saya panggil,” jelasnya.

Petugas berhenti dan bersedia mengisi bak kamar mandi serta timba (bak) di kantornya. Lantaran petugasnya bersikap ramah dan melayani warga dengan tulus, Mitha tergerak hartinya. Tanpa pikir panjang, ia kemudian memberi uang, sekedar ucapan terima kasih.

“Awalnya petugas tidak mau. Tapi setelah saya paksa, akhirnya diterima. Sekali lagi, saya yang memberi, Petugas tidak minta,” tegasnya.

Jika pemberiannya dianggap salah, perempuan lajang ini meminta maaf. Menurutnya, pemberiannya benar-benar ikhlas dan tidak ada paksaan dari siapapun. Ia berharap, petugas tetap melayani permintaannya meski ada kabar yang tidak mengenakkan dan tidak benar.

“Ya, kami tetap butuh air selama PDAM masih diperbaiki. Kami harap, kabar hoax ini tidak terulang kembali,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas