FaktualNews.co

Ambrol 4 Tahun Lalu Tak Diperbaiki, Tanggul di Mojokerto Bahayakan TPQ

Peristiwa     Dibaca : 702 kali Penulis:
Ambrol 4 Tahun Lalu Tak Diperbaiki, Tanggul di Mojokerto Bahayakan TPQ
FaktualNews.co/Amanullah
Kondisi tanggul anak Sungai Sadar di Dusun Mojogeneng, Desa Sadartengah, Kecamatan Mojoanyar, semakin kritis.

MOJOKERTO, FaktualNews.co-Sudah empat tahun lalu tanggul anak Sungai Sadar di Dusun Mojogeneng, Desa Sadar Tengah, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, ambrol. Namun hingga sekarang belum diperbaiki.

Kondisi itu membuat warga kian was-was karena membahayakan keberadaan gedung TPQ (Taman Pendidikan Alquran) di dusun setempat.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Sadartengah, Rudiyanto mengatakan, sampai saat ini kondisi tanggul jebol yang berada tepat di sebelah gedung TPQ kondisinya sangat memprihatinkan.

“Ini terus tergerus air dan kini kondisi tanggul ambrolnya kian melebar, hingga mencapai 25 meter. Namun tak kunjung mendapat perhatian dari yang berwenang,” jelasnya, Jumat (14/2/2020).

Belum adanya perbaikan tanggul membuat warga merasa waswas. Lebih-lebih curah hujan belakangan ini yang cukup tinggi, turut membuat orang tua wali murid TPQ resah.

Mereka khawatir tergerusnya tanggul yang semakin melebar akan berdampak buruk bagi anak-anak mereka yang setiap harinya mengaji di TPQ Nurul Huda.

Menurut Rudiyanto, setiap hari, setidaknya ada empat kelas dimanfaatkan belajar mengajar bagi 150 santri dari empat dusun.

Yakni dari Dusun Damarsih, Desa Kepuhanyar; Dusun/Desa Ngarjo; Dusun Mojogeneng dan Dusun Sadar, Desa Sadartengah, Kecamatan Mojoanyar.

“Kalau dibiarkan bisa mengancam keselamatan anak-anak juga. Apalagi, sewaktu-waktu longsoran ini merembet ke gedung TPQ. Harusnya pemerintah segera bertindak,” bebernya.

Selain itu, kondisi tanggul ambrol juga tak jauh dari permukiman warga dan dam sungai. Di sisi lain, dam sungai juga menjadi akses satu-satunya warga antar-dusun dan desa.

Sehingga, setiap kali hujan deras mengguyur kawasan Pacet, selalu membuat resah. “Warga khawatir ada banjir. Retakan tanah penahan Kali Sadar juga longsor kurang lebih dua meter dan sangat bahaya,” jelasnya.

Menurut Rudiyanto, tanggul belum tersentuh perbaikan sejak 4 tahun lalu. Tanggul secara darurat saja tidak ada. Terakhir, longsoran tanggul terjadi awal tahun ini.

Tigginya debit air yang mengalir deras membuat kerusakan makin lebar. Jika sebelumnya longsoran tanggul terjadi pada satu sisi, sekarang melebar ke dua sisi.

Panjang longsoran juga semakin parah. Mencapai 25 meter dari sebelumnya 10 meter. “Retakan-retakan baru juga bermunculan,” tegasnya.

Tak hanya itu, akibat ambrolnya tanggul juga membuat pagar pembatas yang mengelilingi TPQ juga ikutan jebol. Akibatnya, tidak ada lagi yang membatasi antara bangunan TPQ dan longsoran tanggul.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah