FaktualNews.co

Eks Napiter Keluar Lapas, Adik Abu Roban Berencana Kembangkan Usaha Keluarga

Peristiwa     Dibaca : 1338 kali Penulis:
Eks Napiter Keluar Lapas, Adik Abu Roban Berencana Kembangkan Usaha Keluarga
Faktualnews.co/Ahmad Faisol
Supyanto alias Yusuf alias Kentung bin Mihad keluar dari Lapas Lamongan.

LAMONGAN, FaktualNews.co – Pagi ini, Sabtu (15/2/2020) eks Nara Pidana Teroris (Napiter) Supyanto alias Yusuf alias Kentung bin Mihad, bebas dari Lapas IIB Jalan Sumargo No.19 Lamongan.

Supyanyo (35) warga Dusun Timbang Desa Banyu putih, Kecamatan Batang, Jawa Tengah dijemput eks Napiter Galih Aji Satria dan rombongan Yayasan Lingkar Perdamaian yang dipimpin Ustad Marno yang juga eks Napiter di lapas tersebut.

“Untuk sementara pulang dulu ke rumah orang tua di Batang,” kata Supyanyo adik Abu Roban salah satu pimpinan kelompok teroris Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Sabtu (15/2/2020).

Untuk kebutuhan ekonomi, Supyanto yang ditangkap Densus 88 anti teror di Kebumen, Jawa Tengah, pada (16/5/2013) itu akan bekerja membantu adiknya mengembangkan usaha keluarganya.

“Pulang membantu istri dan adik mengembangkan usaha tanaman bonasi dan keripik melinjo,” terang Supyanto yang terjerat hukum terkait kepemilikan satu pucuk pistol dan 8 peluru, satu senpi Revolver dan 37 butir amunisi tersebut.

Pria bertubuh tambun itu dijerat pasal terorisme lantaran Terdakwa dengan sengaja memberikan bantuan atau kemudahan terhadap pelaku tindak pidana terorisme, menyembunyikan pelaku tindak pidana terorisme.

Dia dijerat pasal 13 huruf b dan c UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Perpu Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dengan ancaman 7 tahun kurungan penjara.

Supyanto adalah adik dari Abu Roban alias Untung Hidayat alias Bambang Nagka pimpinan Halaqoh yang tewas saat penyergapan.

Abu Roban merupakan anggota kelompok teroris yang tergabung Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) yang kerap merampok untuk membayai aksi teror dari hasil merampok bank, kantor pos, dan toko emas. Perampokan ini bukan motif ekonomi, melainkan untuk mendanai perang atau teror seperti memasok senjata.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh