JOMBANG, FaktualNews.co – Jurnalis Kelompok Faktual Media (Kabarjombang.com dan FaktualNews.co) mendapat perlakuan tidak mengenakkan saat meliput peristiwa ambruknya plafon ruang rawat inap Puskesmas Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Jurnalis yang datang ke Puskesmas diusir dan dilarang oleh penjaga untuk mengambil foto dengan alasan Kepala Puskesmas tidak ada di tempat. Jurnalis diminta kembali lagi besok (Senin) dan menemui kepala Puskesmas terlebih dahulu.
“Saya sudah menunjukkan identitas diri sebagai jurnalis, tapi tetap ditolak. Jangankan wawancara, mengambil foto saja tidak boleh,” jelas Choirurojikin, Minggu (16/2/2020).
Choirurojikin berencana meliput plafon tersebut yang ambruk meskipun baru dua bulan dibangun. Plafon ini berada di ruang rawat inap Puskesmas Kesamben yang kira-kira berukuran 6×4 meter.
Pembangunan Puskesmas ini menghabiskan dana Rp 3 Miliar lebih, yang diambil dari APBD Jombang 2019. Pemenang tender proyek ini yaitu PT Wiratama Graha Raharja asal Surabaya.
Pantauan Kelompok Faktual Media di lapangan ruang rawat inap Puskesmas yang jebol tersebut tidak digunakan untuk apapun. Puskesmas Kesamben secara infrastruktur memiliki dua ruang rawat inap, timur dan barat.
“Kalau tidak ada apa-apa seharusnya tak perlu ditutupi kayak begini,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang, Chairul Anam mengatakan, jika komisi yang ia pimpin akan segera melakukan sidak ke Puskesmas Kesamben. Tujuan ini untuk mendapatkan fakta dan menghitung berapa banyak kerusakan.
“Hari Rabu kita sidak, sekalian ke Puskesmas Kesamben yang ambrol semua itu,” katanya.
Secara khusus, Chairul Anam mengaku kecewa dengan pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemerimtah Kabupaten Jombang selama tahun kerja 2019. Banyak proyek yang tidak jelas dan diselesaikan dengan asal-asalan.
“Proyek untuk 2019 amburadul,” tandasnya.