Peristiwa

Tolak Eksplorasi Emas, Puluhan Warga Banyuwangi ‘Ngonthel’ ke Surabaya Temui Gubernur

SURABAYA, FaktualNews.co – Puluhan warga Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggran Banyuwangi menggelar aksi ‘ngonthel‘ atau bersepeda angin bersama dari Banyuwangi ke Surabaya, untuk menemui Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Kepada Gubernur Jatim, mereka ingin menyampaikan penolakan atas rencana eksplorasi tambang emas yang hendak dilakukakan PT Bumi Sukses Indo (BSI) dan PT Damai Sukses Indo (DSI), anak perusahaan Merdeka Cooper Gold, di desa mereka.

“Kita datang kesini untuk menemui Bu Gubernur, terkait masalah eksplorasi yang akan dilakukan PT BSI dan PT DSI dimana tujuannya adalah ke Gunung Salakan, Lompongan dan Genderuwo dan sekitarnya,” ujar Andik, salah seorang warga Desa Pancer ketika ditemui di Surabaya, Selasa (18/2/2020).

“Intinya menolak di desa kami, tepatnya di Gunung Salakan, Lompongan, Genderuwo dan Salakan itu diadakan atau dilakukan eksplorasi yang mana tujuannya untuk eksploitasi,” tambahnya.

Andik menyebut, aksi ngonthel bersama ini diikuti oleh 47 orang. Mereka secara bergantian mengendarai sepeda angin dari Desa Pancer sejak Sabtu (15/2/2020) kemarin lusa.

Sebuah mobil bak terbuka yang berisi aneka jenis bahan pokok seperti sayuran, lauk dan beras, juga mengiringinya. Kendaraan ini menyimpan bekal untuk persediaan pangan mereka ketika dijalan.

“Tadi sempat bermalam di Wisma Asri (Surabaya) bunderan situ, langsung pagi tadi menuju kesini,” lanjutnya.

Massa aksi tiba di depan Gedung Gubernuran Pemprov Jatim Jalan Pahlawan Surabaya, sekitar pukul 12.22 WIB. Dengan pengawalan petugas kepolisian setempat, massa akhirnya ditemui oleh Kepala Satpol PP, Budi Santosa.

Kepada peserta aksi, Budi menyampaikan jika mereka akan ditemui oleh Kepala ESDM Pemprov Jatim, Setiajid, “Nanti Pak Setiajid yang menemui,” ujarnya.

Warga Desa Pancer kemudian diajak masuk ke dalam Ruang Rapat Binaloka Adhikara. Sambil menunggu kedatangan Kepala ESDM Pemprov Jatim.

Dilansir dari berbagai sumber, rencananya akan ada tim penelitian dari Universitas Trisakti dan tim geologi PT BSI, mereka akan menuju lokasi penelitian di sekitar area Gunung Salakan.

Gunung Salakan sendiri keberadaannya tak jauh dari Gunung Tumpang Pitu yang saat ini sedang ditambang. Mekanisme penambangan akan menggunakan metode open pit mining dan nantinya akan melakukan penambangan underground mining sampai kedalaman 50 kilometer di bawah tanah. Disisi lain, PT DSI juga mengincar Gunung Salakan.

Kedua perusahaan tambang ini diberikan izin dikawasan pesisir selatan Banyuwangi. Yakni di Gunung Tumpang Pitu dan Gunung Salakan yang merupakan Kawasan Rawan Bencana (KRB).