Pulang dari Wuhan China, Warga Randuagung Lumajang Tak Isolir Tiga Mahasiswa
LUMAJANG, FaktualNews.co – Tiga Mahasiswa dari Wuhan, China asal Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang Jawa Timur telah berkumpul di tengah-tengah keluarganya.
Kedatangan tiga mahasiswa ini menjadi kegembiraan tersendiri bagi orang tua dan sanak keluarga, karena mereka dalam kondisi sehat kembali ke kampung halaman, setelah sekian lama tidak bertemu karena harus menuntut ilmu di negeri China.
Ramainya informasi virus Corona yang dapat menyebabkan kematian tidak terlalu menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat kecamatan Randuagung. Sebab, mereka yakin selama 14 hari menjalani observasi di Natuna, dengan pemeriksaan ketat dan baik, serta adanya pemantauan dari pihak WHO.
Salah satu tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Randuagung, Mohammad Rofel mengatakan, dari tiga mahasiswa itu, dua di antaranya merupakan anak beralamat di Desa Kalipenggung, yakni putri dari H Muhammad Lutfi dan putra dari Jaelani. Sementara 1 mahasiswi anak dari haji Asmui.
Menurutnya, ,asyarkat dapat menerima tiga mahasiswa tersebut dengan baik, karena mereka yakin tidak terjangkit virus corona. “Ini bentuk koordinasi yang disampaikan TKSK bersama pihak Kecamatan Puskesmas, Koramil, Polsek kepada masyarakat,” tuturnya, Kamis (20/2/2020).
“Terima kasih, selama yang saya ketahui di sini baik dari pihak Kecamatan. Pemerintah Desa maupun Puskesmas yang melibatkan kader-kadernya, sudah turun langsung kemarin di sana kabarnya yang 32 itu dalam kondisi baik-baik saja, setelah pulang dikarantina di Natuna kemarin, jadi kondisinya sampai rumah itu baik-baik saja,” sambung Rofel.
Dalam hal ini. Kata Rofel, pihak Puskesmas lewat bidan desa dan perawat desa itu tahu, baik dari perkataan maupun secara langsung dari perawat desa itu sendiri. “Pengamatan kami, karena sudah dinyatakan negatif, masyarakat banyak menerima. Dan masyarakat juga tidak terlalu takut dalam menghadapi virus corona ini,” ucap Rofel.
Bukan hanya dari TKSK yang bergerak sebelum tiga mahasiswa asal Kecamatan Randuagung kembali ke kampung halaman. Namun semua elemen yang ada di kecamatan bersatu berkoordinasi dengan pihak keluarga serta kepada masyarakat, agar mereka diterima dengan baik.
Masalah virus Corona, tambah Rofel, masyarakat memiliki pemahaman sendiri itu sebagai takdir, namun perlu menyikapi dengan kewaspadaan dan kehati-hatian. “Setelah melakukan observasi selama 14 hari, masyarakat di Randuagung rata-rata menerima kedatangan mereka,” pungkasnya.