FaktualNews.co

Datang ke Pasuruan, Menkop dan UKM Berharap Kopontren Sidogiri Jadi Holding Koperasi Lain

Ekonomi     Dibaca : 1330 kali Penulis:
Datang ke Pasuruan, Menkop dan UKM Berharap Kopontren Sidogiri Jadi Holding Koperasi Lain
FaktualNews.co/Abdul Aziz
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, saat mengunjungi Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Sidogiri, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Minggu (23/2/2020) siang.

PASURUAN, FaktualNews.co – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, saat mengunjungi Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Sidogiri, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Minggu (23/2/2020) siang, melihat langsung kinerja koperasi yang sudah berkembang pesat beberapa tahun ini.

Teten berharap, Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT UGT (Usaha Gabungan Terpadu) Sidogiri, bisa menjadi holding usaha bagi koperasi lainnya, agar bisa berkembang lebih cepat lagi. Hal itu ditegaskannya pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2019 KSPPS BMT UGT Sidogiri.

“Harus terbentuk konglomerasi Kopontren di Indonesia. Karena peta persaingan dengan usaha besar, sudah ketat. BMT Sidogiri ini sudah siap dari sisi pengalaman, kemampuan manajerial, hingga modernisasi untuk naik kelas menjadi sebuah holding usaha bagi Kopotren lainnya,” jelas Teten.

Sesuai data, per Desember 2019, BMT Sidogiri mampu membukukan aset sebesar Rp 2,2 triliun dengan jumlah anggota lebih dari 800 ribu orang, yang tersebar di 10 provinsi dengan 221 cabang pembantu. Bahkan, BMT Sidogiri sudah menggunakan teknologi dalam melayani seluruh anggota.

Dengan menjadi holding usaha, BMT Sidogiri diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan koperasi menjadi satu kekuatan ekonomi yang besar. “Itu harus segera dilakukan. Kalau tidak, koperasi sebagai satu kekuatan ekonomi rakyat tidak akan pernah menjadi besar,” ucap Menkop dan UKM.

Menurut Teten, selama ini ada potensi kekuatan ekonomi rakyat besar, tapi tidak ada kemampuan engineering mengeskalasi diri. “Hal seperti ini perlu kita desain secara matang. Kita akan diskusikan lagi lebih dalam dengan kalangan Kopontren di seluruh Indonesia,” tandas dia.

Untuk mewujudkan itu, Teten meminta ada keinginan bersama dari kalangan Kopontren, kemudian memperkuat kelembagaannya. “Kelembagaannya harus kita perkuat untuk mengurus ekonomi umat, agar tidak jatuh lagi ke tangan rentenir,” papar Teten.

Bagi Teten, potensi umat itu sangat besar. Namun, belum semua kelembagaan koperasi mampu menjangkau itu secara menyeluruh. Padahal, yang dibutuhkan umat itu hanyalah pembiayaan yang mudah dan murah. Sehingga kesejahteraan anggota koperasi bisa terlaksana sesuai harapan.

Sementara itu, Ketua Pengurus Kopsyah BMT UGT Sidogiri, Abdul Majid, mengatakan program pengembangan ke depan meningkatkan pelayanan kepada anggota. “Di sini, para anggota BMT UGT Sidogiri tidak hanya berharap SHU saja, namun juga usahanya bisa berkembang dan maju bersama koperasi,” ujarnya.

Pihaknya akan meningkatkan layanan digitalisasi dan meningkatkan kelompok-kelompok usaha anggota dan kerjasama usaha antar anggota. “Kami memiliki 10 cabang di 10 provinsi. Maka, silaturahmi antar cabang menggunakan digitalisasi. Ini sebagai bukti bahwa koperasi tidak ketinggalan zaman,” tandas Majid.

Ia berjanji akan meningkatkan kolaborasi usaha antar sesama anggota di seluruh Indonesia. Misalnya, petani di Lumajang bisa menjual produknya ke Jakarta, Surabaya, dan lainnya. “Langkah ini dipastikan akan memangkas mata rantai tengkulak. Sehingga, mereka bisa meraih keuntungan lebih bagus lagi,” imbuhnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas