Dikelola Pokdarwis, Wisata Desa di Pasuruan Terus Menggeliat
PASURUAN, FaktualNews.co – Pengembangan berbagai destinasi wisata yang dikelola langsung masyarakat desa melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Pasuruan, terus meningkat. Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sebanyak 46 Pokdarwis yang mengelola sekitar 100 destinasi wisata di desa-desa.”Banyak destinasi wisata dikelola Pokdarwis terus menggeliat sejak tahun 2012 lalu,” ujar Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pasuruan, Gunawan Wicaksono, Minggu (23/2/2020).
Tumbuh dan berkembangnya destinasi wisata di tiap desa dari 241 desa yang ada, sejak adanya bantuan dada desa (DD) dari Pemerintah Pusat.
“Sejak tahun 2012, dengan adanya dana desa. Bahkan terasa dalam dua tahun terakhir wisata lokal yang dikelola Pokdarwis jauh menggeliat,” terangnya.
Seperti diketahui, Pokdarwis adalah lembaga yang didirikan warga desa yang terdiri dari semua pemangku kepentingan pariwisata di desa. Kata Gunawan, keberadaan Pokdarwis memiliki peran yang sangat strategis dalam meningkatkan sektor pariwisata di daerah untuk kepentingan desa.
“Pokdarwis berperan untuk menggali potensi wisata, mengembangkan, mempromosikan, serta menjaga keberlanjutan pariwisata di daerahnya. Adanya pokdarwis sangat terbukti efektif dalam upaya promosi potensi pariwisata di suatu daerah. Ini untuk kesejahteraan warga desa,” kata Gunawan.
Saat ini sudah ada 46 pokdarwis di 43 Desa di Kabupaten Pasuruan, yang aktif mengelola destinasi wisata. Dikelola juga beragam dan sangat meningkatkan potensi desa.
Mulai dari wisata tracking, wisata alam, taman bunga, taman buah, edukasi, petik buah, edukasi susu, kolam renang, sampai kampung kopi.
Gunawan menambahkan, banyaknya wisata lokal yang dikelola Pokdarwis, terbukti efektif dalam mengerek jumlah kunjungan wisata.
“Tak hanya menarik wisatawan lokal, luar Kabupaten Pasuruan, bahkan mancanegara. Tapi juga turut meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar,” jelasnya.
Dijelaskan, dari 46 Pokdarwis tersebut, tercatat sekitar 100 destinasi yang berhasil dikelola secara maksimal. Misalnya petik kopi ada beberapa tempat. Mulai Jatiarjo Prigen, Kalipucang Tutur dan Tambaksari Purwodadi. Termasuk wisata susu juga di beberapa tempat.
Bahkan ada juga yang menunjang wisata ke Bromo. Seperti Red Flower di Puspo, Bromo Forest dan Taman Edelweis di Tosari yang lebih meningkatkan kunjungan Bromo lewat jalur Pasuruan.
“Kami sifatnya melakukan pembinaan, pemberdayaan SDM sampai pengelolaan tempat wisata,” pungkasnya.