Makan Banyak Tetap Jaga Diet, Kuliner Kalkun Bisa Jadi Alternatif
NoJOMBANG, FaktualNews.co-Aneka menu pilihan kuliner di Kota Santri Jombang kian beragam. Terutama buat masyarakat yang ingin tetap makan enak tapi bisa sekaligus diet.
Terbaru, aneka makanan hasil olahan dari daging kalkun. Daging kalkun hampir sama dengan daging ayam pada umumnya. Hanya saja kalkun lebih hambar tapi kaya protein.
Daging ayam kalkun mengandung banyak protein yang dapat mengenyangkan dan memperlambat pencernaan sehingga seorang yang ingin tetap diet akan merasa kenyang setelah menyantapnya.
Menunya apa saja? Puluhan pegawai tampak hilir mudik membawa berbagai jenis makan untuk para tamu di Bale Raos Resto Wong Agung Mataram, Jalan Nurcholis Majid, No. 1 Desa Cangkringrandu, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang.
Ada lumpia kalkun, kalkun bakar madu, burger kalkun, soto kalkun, bakso kalkun dan nasi goreng kalkun. Menu lain yaitu pasta, tahu kalkun dan spageti.
“Daging kalkun baik untuk diet, tapi di Pulau Jawa masih jarang ada menu kalkun. Makanya kita buka ini,” kata salah satu pegawai restoran Muhammad Djazuli, Minggu (23/2/2020).
Menurutnya, kalkun juga bisa untuk pembentukan tubuh ideal. Wujud realnya dalam bentuk roti burger kalkun.
Daging kalkun yang kaya akan protein, sedikit karbohidrat, sedikit lemak sehingga dapat membantu memenuhi nutrisi untuk proses pembentukan tubuh.
Kandungan nutrisi dalam daging ayam kalkun berupa vitamin dan mineral.
“Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah kolestrol, membantu mencegah penyakit kanker,” tambahnya.
Dalam pengelolaan daging kalkun butuh keahlian khusus. Karea jika keliru dalam meracik bumbu maka yang timbul yaitu hambar. Usia kalkun yang diutamakan yaitu umur 6-8 bulan.
Agar daging kalkun bertekstur lembut dan tidak alot, ada baiknya lebih dulu dikukus. Jika tak begitu maka direbus. Bumbu wajibnya yaitu bawang merah, bawang putih, kemiri dan ketumbar.
Selanjutnya, daging diberikan tambahan garam, kecap manis, madu, gula merah, madu dan bumbu khusus lainnya. Karena resep masakan kalkun ditemukan sendiri oleh tim koki restoran.
“Koki ada pembinaan khusus, satu bulan hingga dua bulan. Jika kita rasa cukup bagus, maka kita ambil,” ujarnya.
Harga yang ditawarkan variasi, dan dalam kategori terjangkau. Semisal untuk bakso cukup merogoh kocek Rp 11 ribu karena masih tahap promo.
Lebih murah lagi, soto kalkun hanya dihargai Rp 10 ribu. Sedangkan nasi goreng sekitar Rp 25 ribu. Khusus untuk lumpia, satu biji Rp 4 ribu.
Cara penyajiannya hampir sama dengan umumnya bakso, soto, dan kalkun bakar. Hanya saja daging yang biasanya menggunakan daging sapi dan ayam diganti kalkun.
Dalam sehari, resto menghabiskan daging kalkun sebanyak 50-100 kilogram. Pasokan kalkun dipasok dari supplier.
Ini karena kalkun tidak bisa hidup di tempat panas. Punya perawatan khusus dan alas kandangnya harus tanah.
“Pemiliknya pasangan suami istri Yusuf dan Indah dari Surabaya. Kita buka secara online dan offline,” ungkapnya.
Hingga saat ini respon masyarakat Jombang dan daerah tetangga cukup bagus. Dalam sehari, terutama Sabtu dan Minggu, resto bisa mengantungi laba Rp 5-10 juta.
Bahkan di awal-awal bulan bisa lebih dari itu. “Syukur alhamdulilah, semua berjalan lancar,” ungkap Muhammad.
Ssatu pengunjung, Choirurojikin mengatakan, ia memesan nasi goreng kalkun dan lumpia kalkun bersama teman-temannya.
Pria asal Mojokerto ini datang bersama 20 orang ke Jombang untuk mencicipi aneka makanan kalkun.
“Saya hanya makan nasi goreng dan lumpia, untuk kalkun panggang tidak ikut. Katanya sih rasanya gurih dan enak,” tandasnya.