FaktualNews.co

Difabel Penjual Durian di Blitar Beberapa Kali Jadi Korban Penipuan

Peristiwa     Dibaca : 2942 kali Penulis:
Difabel Penjual Durian di Blitar Beberapa Kali Jadi Korban Penipuan
Faktualnews.co/Dwi Haryadi
Sukeni sedang menunggui durian dagangannya di tepi jalan raya.

BLITAR, FaktualNews.co – Sukeni (51) perempuan tunagrahita (Feeble Minded/Mentally Retarded) warga Kedaung, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar beberapa kali harus mengalami kegetiran akibat ulah orang yang memanfaatkan keterbatasannya.

Perempuan penjual buah durian itu, beberapa kali tertipu baik oleh penjual maupun pembeli buah yang dia beber lesahan di tepi jalan raya.

Terakhir, dia sempat viral di media sosial karena uang yang dia terima dari salah satu pembeli yang tidak dikenalnya, tidak laku saat dia pakai mengulak durian.

Kabar itu dibenarkan Ida, tetangga Sukeni. Dia mengatakan, beberapa hari lalu Sukeni tertipu oleh orang tak bertangung jawab. Akibatnya, Sukeni tidak mampu kulak dan menjual durian.

Sebenarnya, menurut Ida, keuntungan Sukeni dari berjualan duarian relatif pas-pasan, sekedar untuk biaya hidupnya sehari hari.

“Akibat kejadian kemarin itu, dia tidak bisa jualan, karena tidak punya uang buat modal. Dia mengaku uangnya tidak laku, karena yang iya bawa ternyata uang palsu,” terang Ida, Selasa (25/2/2020).

Tidak sekali ini Sukeni mengalami hal tersebut. Seperti dikatakan Ida, kejadian terakhir ini sudah ketiga kalinya dia ditipu oleh pembeli. Selain itu, dia juga pernah ditipu oleh pengoper durian. Durian yang dibeli Sukeni dari pengoper itu, belakangan diketaui ternyata belum matang. Tentu saja, dagangan itu tidak laku dan ujung-ujungnya busuk.

“Tidak hanya ditipu dengan uang, durian yang dia beli pun kadang durian mentah, kadang durian yang sudah busuk. Herannya, kok ada orang yang tega dengan Sukeni yang serba kekurangan,” ujarnya.

Kuswadi, dari KUPT BSBR Dinsos Kabupaten Blitar mengaku pihaknya sudah mendatangi Sukeni untuk memberi penjelasan soal cara memastikan uang palsu dan uang asli. Dengan penjelasan itu, kata Kuswadi, diharapkan Sukeni bisa lebih berhati-hati saat menerima uang pembayaran dari pembeli.

“Begitu ada kabar beberapa hari yang lalu, kami langsung ke lokasi. Kami memberi penjelasan terkait uang palsu tersebut. Sekarang dia sudah paham dan bisa membedakan uang palsu dan asli. Mudah-mudahan Sukeni bisa berjualan dengan aman dan tidak tertipu lagi,” jelasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh