FaktualNews.co

Pria di Kota Probolinggo Dibacok Orang Tak Dikenal, Polisi Buru Pelaku

Peristiwa     Dibaca : 758 kali Penulis:
Pria di Kota Probolinggo Dibacok Orang Tak Dikenal, Polisi Buru Pelaku
FaktualNews.co/Mojo
Korban Hakim saat dimintai keterangan di Mapolsek Mayangan Polres Probolinggo Kota.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Polres Probolinggo Kota masih memburu pelaku pemukulan dan pembacokan Muhammad Azizul Hakim, Senin (24/2/2020) sekitar pukul 19.30 WIB. Sebab, usai melancarkan aksinya tiga pelaku langsung kabur, dan hingga Selasa (25/2/2020) siang, belum diketahui keberadaannya.

Hal tersebut diungkap Kanit Reskrim Polsek Mayangan, Ipda Mugi, Selasa (25/2) siang di kantornya. Terkait aksi pemukulan dan pembacokan tersebut, ia belum bisa memastikan penyebabnya. Namun dugaan sementara, dipicu ketersinggungan.

Pelaku yang berinisial JM tersinggung dengan kedatangan lima lelaki dan perempuan ke sebuah rumah kos. JM, Senin Sore itu tengah berada di rumah kos di jalan Sunan Kalijogo, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan dengan seorang perempuan.

Korban bersama 4 rekannya ke rumah kos tersebut berkunjung ke Ferdinan yang juga ngekos di sana. Tiba-tiba tanpa sebab, JM marah-marah dan mengaku tidak takut dengan siapapun.

Hanya saja, kemarahan JM tak direspon oleh korban dan teman-temannya. Tanpa sepatah katapun, mereka kemudian meninggalkan rumah kos.

“Tidak ada yang menjawab saat JM marah-marah. Mereka lalu meninggalkan JM,” jelas Mugi di Mapolsek, usai memintai keterangan korban M Azizul Hakim.

Aksi kekerasan terhadap Azizul Hakim, lanjut Mugi, terjadi pada Senin malam sekitar pukul 20.00 WIB. Malam. Itu korban dibuntuti 3 pria yang mengendarai 2 sepeda motor. Begitu sampai di jalan Letjen Soeprapto, korban yang mengendarai motor dipecok pria yang membuntuti.

“Saat berhenti, salah satu pria yang naik motor sendirian, langsung meninju leher korban dari belakang,” ujarnya.

Saat menoleh ke belakang, remaja yang biasa dipanggil Hakim tersebut dibacok salah sattu pria yang berboncenganan mengenai kepala bagian depan sisi kanan. Saat berbalik menoleh ke pria yang membacok, kerban hendak dibacok pria yang menyetir sepeda motor.

“Karena korban meminta maaf, akhirnyya nggak jadi dibacok. Mereka kemudian kabur,” jelas Mugi.

Pria yang berboncengan itu kabur ke arah selatan, sedang pria yang sendirian kabur ke utara. Dalam kondisi luka dan berdarah-darah, Hakim sempat mengejar pelaku yang naik motor sendirian. Namun tidak berhasil menangkap, karena korban menghantam penjual hingga rooboh dengan sepeda motornya.

“Karena rumah korban dekat dengan tempat tabrakan, Hakim dibawa ke RSUD dr Muhammad Saleh oleh keluarganya,” tambahnya.

Dari pemeriksaan sejumlah saksi, didapat keterangan, pelaku pemukulan diduga adalah JM. Sedang yang membacok Hakim, rekan JM. Saksi yang melihat aksi kekerasan tersebut tak lain adalah rekan korban yang sore sebelumnya, ke rumah kos di jalan Sunan Kalijaga, Kelurahan Jati.

“Jadi saksi tahu betul. Ada yang kenal dengan JM. Ciri-ciri sepeda motor yang dikendarai JM dan helm-nya biasa dipakai JM,” tandasnya.

Dua rekan JM belum diketahui identitasnya. Barang bukti yang diamankan di tempat kejadian, sarung celurit yang dipakai membacok korban.

Sementara usai diperiksa, korban Hakim mengaku tidak kenal dengan JM dan baru melihat wajahnya saat bertemu di rumah kos. Pria yang tinggal di jalan Letjen Soeprapto itu juga mangaku, tidak ada persoalan dengan JM.

“Jangankan punya masalah, kenal saja tidak. Saya tahu dia saat di rumah kos. Ketika dia marah-marah,” ujarnya.

Ditambahkan, dari rumah kos temannya, Hakim tidak langsung pulang, tetapi meluncur ke warung kopi di Wonoasih. Puas bercanda dengan teman-temannya, korban kemudian pulang. Dan sampai di jalan Letjen Sorprapto, dekat rumahnya, ia dicegat 3 orang.

“Motor saya dipecok dan saya berhenti. Ada yang memukul saya dari belakang. Saat menoleh ke belakang, saya dibacok. Begitu menoleh ke pembacok, satunya mengeluarkan celurit. Saya minta maaf,” tandasnya.

Lantaran meminta maaf, pelaku mengurungkan niatnya membacok dan ketiganya kabur. Pelaku yang berboncengan kabur ke selatan, sedang yang sendirian lari ke utara, Hakim sempat mengejar pelaku yang sendirian, namun gagal setelah menghantam penjual es tebu.

“Saya nggak jadi ngejar. Saya jatuh nabrak penjual es tebu. Saya langsung dibawa ke Rumah sakit,” pungkasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas