KEDIRI, FaktualNews.co – Sepuluh truk engkel dan dua puluh lima penambang pasir manual Sungai Ngobo, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terjebak terjangan lahar dingin aliran Gunung Kelud.
Beruntung, dari 10 truk tersebut, 9 truk di antaranya bisa menyelamatkan diri dari terjangan air bercampur pasir kelud. Namun, 1 truk hingga saat ini masih terjebak di tengah sungai.
Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Slamet Turmudi, saat dihubungi mengatakan, penyebab banjir lahar dingin tersebut karena hujan deras mengguyur di kawasan puncak Gunung Kelud pada pukul 12.00 hingga 15.30 WIB, hingga menyebabkan banjir lahar dingin di sungai Ngobo.
“Hingga pukul 20.00 masih ada 1 truk yang saat ini terjebak dan masih dalam proses evakuasi,” jelas Slamet.
Menurut Slamet, evakuasi itu dilakukan oleh Paguyuban Truk Penambang Pasir yang ada di sana. “Yang melakukan evakuasai dari para sopir dan penambang pasir, namun kita tetap melakukan monitoring di lokasi,” ungkapnya.
Meskipun masih ada satu unit truk di lokasi kejadian, kata Slamet, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Para sopir dan penambang pasir manual dapat menyelamatkan diri sebelum air membesar.
“Tidak ada korban jiwa, semua selamat, ya hanya satu unit truk itu saja yang saat ini masih terjebak,” tegasnya.
Dikatakan Slemet, kejadian yang menimpa para sopir di sungai Ngobo tersebut sudah seringkali terjadi, namun pihaknya tetap mengimbau kepada para penambang untuk lebih berhati-hati dalam melaksanakan kegiatan pertambangan.
“Kejadian itu sudah sering terjadi kok, namun kehati-hatian tetap perlu untuk dilakukan karena hal-hal buruk bisa saja terjadi jika tidak berhati-hati,” pungkasnya.