Toko Ritel Modern di Kota Probolinggo Disatroni Pencuri, Uang Rp 12 Juta Dibawa Kabur
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Tindak kejahatan di Kota Probolinggo, belakangan kian marak. Setelah kejadian aksi pencurian motor, pembacokan, kini perampokan. Sebuah toko ritel modern di Jalan Basuki Rahmat, kebobolan pada Senin (25/2/2020) sekitar pukul 20.00 WIB.
Komplotan yang diduga 2 orang tersebut berhasil menggasak uang sekitar Rp 12 juta. Aksi perampokan itu sempat terekam CCTV, namun Polres Probolinggo Kota enggan menunjukkan ke wartawan. Alasannya, aksi pembobolan itu masih dalam penyelidikan.
Hal tersbut disampaikan Kasat Reskirim AKP Nanag Effendi, Selasa (25/2/2020) siang. Ia membenarkan toko ritel model di pertigaan jalan Hayam Wuruk dan jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan mayangan, disatroni pencuri. Dari keterangan saksi yang diperiksa, diperoleh informasi kalau pelaku 2 pria.
“Yang satu pakai jaket dengan tutup kepala. Satunya pakai jaket biasa dan berhelm,” ujarnya.
Dua pelaku masuk ritel modern tersebut sambil mengancam 2 pekerja atau pramuniaga. Takut dengan ancaman, pramuniaga yang bertugas malam itu menunjukkan tempat menyimpan uang di belakang.
“Enggak jelas tuh aksinya. Tiba-tiba pelaku dari belakang dan membawa uang. Dari rekaman CCTV yang kami lihat,” katanya.
Kasat juga tidak menyebut, kerugian yang diderita toko ritel atas aksi perampokan tersebut. Pihaknya belum memperoleh keterangan utuh dari saksi yang menjaga toko saat kejadian berlangsung.
“Pemeriksaan saksi belum selesai. Jadi keterangannya belum utuh. Ya, tentu kami selidiki dan dalami peristiwa ini,” pungkasnya.
Saat sejumlah wartawan mengorek berita di Mapolresta, ada tiga pria yang salah satunya berseragam baju merah, berpakaian hitam-hitam dan salah seorang lagi berpakaian bebas tiba di Mapolresta. Saat ditanya, mereka mengaku dari toko ritel yang disatroni maling. “Dari Alfamart. Kami tidak tahu pasti kejadiannya,” ujar salah satu dari mereka enggan menyebut namanya.
Ia mengatakan, kalau uang yang dibawa kabur pencuri sekitar Rp 11.700.00. Pria itu juga mengaku tidak tahu, karyawan yang bertugas di toko saat kejadian. Ia meminta wartawan untuk bertanya langsung ke karyawan yang menjaga toko saat peristiwa pencurian tersebut berlangsung. “Saya tidak tahu soal kronologinya,” tandasnya.
Hal senada juga diungkap salah satu karyawan yang pada Selasa siang bertugas di toko. Dikatakan, bukan dirinya yang melayani pembeli pada kejadian berlangsung atau Senin malam tersebut. Karenanya, ia tidak tahu kejadiannya.
“Bukan saya yang jaga toko malam itu. Teman saya. Informasinya sekarang dimintai keterangan di Maporesta,” katanya singkat.
