BANYUWANGI, FaktualNews.co – Dalam rangka menggenjot wisata bawah laut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengundang kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan pengelola wisata laut untuk menyaksikan hasil ekspolrasi bawah laut di ruang Box Cinema, di belakang kantor Disbudpar, Senin (24/2/2020).
Rekaman video dan foto-foto keindahan bawah laut Banyuwangi itu merupakan hasil eksplorasi kerjasama antara Disbudpar dan komunitas penyelam Banyuwangi.
Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar, Ainur Rofiq, mengatakan eksplorasi ini bertujuan untuk mengenalkan potensi bawah laut Banyuwangi yang eksotik dan tidak kalah dibanding dengan wisata bawah laut di daerah lain. “Ini terutama kecantikan Grand Watu Dodol (GWD),” tegas Rofiq.
Namun demikian, lanjut Rofiq, perlu perhatian khusus terkait kerusakan ekosistem bawah laut di sejumlah lokasi. “Terutama di sekitar Alas Purwo, tingkat kerusakanya cukup tinggi sehingga perlu penjagaan ekstra ketat,” tambahnya.
Senada dengan Rofiq, Ketua Komunitas Divers Banyuwangi yang juga ketua tim eksplorasi, Teguh, mengatakan, setelah menyelam dan menyusuri di beberapa titik, dia menemui tingkat kerusakan yang sangat memprihatinkan.
“Terumbu karang yang rusak rata-rata disebabkan oleh tangan-tangan jahil para pencari ikan yang menggunakan photasium, jaring pakis hingga dan bom,” jelas Teguh.
Sementara Kepala Disbudpar Banyuwangi, MY Bramuda, menjelaskan, jika pulau Tabuhan kelak dikelola investor, makan akan meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
“Jika nanti Pulau Tabuhan sudah di tangan investor, pasti nanti ada yang menjaga laut itu. Sehingga, tidak ada yang menangkap ikan dengan cara seperti itu. Saya minta dikelola oleh Pokdarwis dan akan diberi fasilitas. Pemda mengelola tiket masuk saja dan untuk aktifitasnya dikelola oleh teman-teman Pokdarwis,” punkasnya. (*)