Peristiwa

Ini Unek-unek Agen Terkait Penambahan Daging Ayam dalam BPNT di Jombang

JOMBANG, FaktualNews.co-Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang kini bernama bantuan Sembako 2020 mengindikasikan ada monopoli satu perusahan dalam penyaluran daging ayam ke Kelompok Penerima Manfaat (KPM).

Monopoli ini terlihat dari pengakuan beberapa agen terkait sistematika penyaluran.

“Daging ayam yang 1 kg kita ambil dari perusahaan milik H Warsubi Mojokrapak, Kacamatan Tembelang,” kata agen bernama Saidah, Rabu (26/2/2020).

Daging ayam sendiri, baru mulai dibagikan sejak Februari 2020 ini. Penambahan daging ayam ini kelanjutan dari adanya penambahan nilai bantuan dari Rp 110 naik menjadi Rp 150 ribu.

Kenaikan Rp 40 ribu dialihkan pada penambahan daging ayam. Sehingga jumlah bantuan yang diterima berupa beras 10 kg, telur 10 butir dan daging ayam 1 kg.

Saidah menjelaskan, untuk antisipasi adanya daging ayam yang busuk, daging yang baru datang langsung dibagikan kepada 211 KPM.

“Terkait penyuplai telur dan beras, yakni Bu Sumaiyah dari Perak. Daging ayam Kaji Warsubi tapi setelah izin Bu Sumaiyah,” bebernya.

Tidak jauh berbeda, di agen yang lain bernama Windah, daging ayam juga dipasok oleh perusahaan milik H Warsubi. Setidaknya ia memiliki 230 KPM yang sering mengambil barang di tokonya.

Berdasarkan pedoman umum (Pendum) bantuan Sembako 2020 halaman 42 D3, E Warong (elektronik warung gotong-royong) dapat bekerjasama dengan pihak ketiga untuk memastikan harga, kualitas, dan jumlah pasokan terjamin.

“Pemasok dibagikan berdasarkan zona, kita dipasok oleh Bu Sumaiyah untuk beras dan telor. Kalau daging ayam dari pengusaha Mojokrapak,” ujarnya.

Menurutnya, pihak agen memiliki unek-unek dan keresahan yang belum terselesaikan hingga detik ini. Masalah tersebut yaitu tidak-adanya tempat khusus untuk daging ayam sebelum dibagikan ke KPM.

“Mintanya, disiapkan pendingin. Jadi unek-unek, belum tahu gimana. Maunya agen ini disiapkan pendingin. Belum ada pembicaraan lebih lanjut,” tutup Windah.