MOJOKERTO, FaktualNews.co – Kapolres Mojokerto Kota AKBP Bogiek Sugiarto memastikan tak ada unsur penculikan maupun hilangnya bagian tubuh terhadap kasus pembunuhan Siswa SD asal Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto yang dibuang di dasar Sungai Gumul.
Hal itu disampaikan ya pada acara Konferensi Pres pada Rabu (26/02/2020). “Tak ada yang namanya penculikan, ini murni kasus pembunuhan dengan motif dendam yang disebabkan tidak terimanya kedua pelaku setelah adik kandungnya di pukul oleh korban,”ucapnya.
Kata dia, kasus pembunuhan yang dilakukan oleh kakak beradik yakni TS (18) bersama adik kandungannya IS (17) dilakukan pada Kamis (29/1/2020). Keduanya merencanakan aksi pembunuhan.
Kata Kapolresta korban, dijemput tersangka IS yang mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter pada Rabu (29/1) sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu korban sedang bermain gasing bersama sejumlah temannya di halaman rumah tetangganya.
IS membujuk korban akan mengajaknya jalan-jalan. Menurut Bogiek, Dio memang suka diajak jalan-jalan.
“Korban suka jalan-jalan. Karena sudah kenal, korban tidak menyangka akan dianiaya,” terangnya.
Setelah berhasil menjemput korban, IS lantas menjemput kakak kandungnya, TS, Dua bersaudara ini kemudian membawa korban ke Jembatan Gumul, petak 31 hutan Desa/Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto yang berjarak sekitar 30 Km dari Desa Ketemasdungus.
“Kenapa ke kedua pelaku memilih lokasi itu, karena pelaku sudah hafal daerah tersebut, bahkan pelaku mengenali para pemilik warung yang ada di sekitar lokasi,”terangnya.
Sampai di lokasi sekitar pukul 23.10 WIB, Trisno dan IS menganiaya korban dengan cara mencekik dan membenturkan kepala korban hingga tewas. Mereka lantas membuang mayat korban ke sungai tepat di bawah jembatan.