FaktualNews.co

Sejak Viral, Ranu Manduro Tembus Seribu Pengunjung Sehari

Wisata     Dibaca : 2267 kali Penulis:
Sejak Viral, Ranu Manduro Tembus Seribu Pengunjung  Sehari
FaktualNews.co/Amanullah
Suasana di lokasi Ranu Manduro.

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Sejak viral beberapa hari yang lalu, Ranu Manduro, lokasi wisata baru yang menyuguhkan padang rumput di bawa kaki gunung Penanggungan di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Mojokerto ramai di kunjungi wisatawan.

Bahkan, objek wisata bekas area tambang ini dikunjungi tidak kurang dari seribu wisatawan dalam sehari. Yang datang pun bukan hanya dari Mojokerto melainkan luar daerah.

Seorang pengunjung asal Surabaya misalnya, Vivi Sholeha (17) pelajar SMKN 5 Surabaya mengatakan, dia tertarik berkunjung ke Ranu Manduro setelah melihat tayangan viral di media sosial.

Dia bersama teman-temannya yang penasaran akhirnya mengunjungi padang savana ini. Secara kebetulan ia dan temannya praktik kerja lapangan di wilayah Kabupaten Mojokerto.

“Saya tahunya viral di media sosial kalau tempatnya sih memang bagus untuk spot foto,” ujarnya, Kamis (27/2/2020).

Menurut dia, lokasi Ranu Manduro berada jauh di ujung perbatasan antara Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan. Tempat ini punya daya tarik tersendiri karna menyuguhkan view pemandangan yang cukup bagus.

Dia menambahkan, mengunjungi Ranu Menduro karena ingin menikmati pemandangan asri padang savana. Selain itu kedatangannya bersama teman temanya menjawab rasa penasaran.

“Pemandangannya bagus paling asyik kalau datang rame-rame sama teman bisa foto dengan pemandangan alam dan gunung,” ucapnya.

Sementara itu, Yanto (46) warga setempat yang juga turut mengelola wanawisata baru yakni Ranu Manduro, mengatakan sebenarnya tempat ini tidak dibuka tapi secara tidak sengaja banyak yang datang ke tempat ini.

“Tempat ini mulai ramai pada hari Minggu kemarin dan sampai sekarang banyak pengunjung dari luar kota datang ke sini. Kalau pengunjung tembus seribu lebih per hari sejak kemarin (25/2/2020),” ucapnya.

Ia menjelaskan, lahan puluhan hektar di kaki Gunung Penanggungan itu menjadi area tambang sirtu sejak 1990an hingga Desember 2019. Lahan itu milik perusahan tambang. Saat ini tak ada lagi aktivitas penggalian sirtu di tempat ini.

“Mulai tumbuh rumput dan hijau sekitar sebulan yang lalu,” terangnya.

Sampai hari ini warga Dusun Manduro masih menggratiskan wisatawan yang berkunjung ke Ranu Manduro. Pengunjung hanya diminta membayar ongkos parkir kendaraan.

“Pakir untuk kendaraan roda dua Rp 5 ribu, kalau mobil Rp 10 ribu,” ungkap Yanto.

Keindahan Ranu Manduro, tambah Yanto, murni dan alami.

Keelokan padang rumput dan telaga itu memberi berkah bagu warga setempat.

Para pemuda mendapat bagian pendapatan dari menjaga tempat parkir. Para pedagang minuman, pentol dan bakso ketiban rezeki karena dagangan mereka laris manis.

“Warga sini juga menyewakan sepeda motor kepada pengunjung untuk menjelajahi Ranu Manduro. Tarifnya Rp 20 ribu sepuasnya,” tandasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh