JOMBANG, FaktualNews.co-Meninggalnya Sugiantoro alias Gianto warga Desa Plabuhan Kecamatan Plandaan, Jombang dipastikan murni kecelakaan atau musibah karena tersengat arus listrik, diduga memperbaiki peralatan listrik atau elektronik.
“Jadi bukan karena tersambar petir saat main HP sambil ngecas HP,” Kapolsek Plandaan, AKP Akwan
Polisi memastikan tidak ada unsur kekerasan atas tewasnya pemuda berusia 21 tahun ini.
Kapolsek Plandaan, AKP Akwan pun membebarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi pada, Kamis, 27 Februari 2020 sekitar jam 20.00 Wib.
Saat itu, ibu korban, Sumi (46) baru saja pulang dari sawah. Namun, saat masuk ke dalam rumahnya, Sumi kaget melihat Gianto, anaknya, sudah terkapar di ruang tengah dengan kondisi terluka di bagian telapak tangan kirinya.
Luka itu diduga bekas sengatan listrik, kondisi kulitnya gosong dan mengeluas.
“Melihat hal ini pihak keluarga berusaha membawa anaknya ke Puskesmas namun ternyata Gianto sudah meninggal dunia, jadi bukan tersambar petir seperti yang dikabara di media sosial,” kata Akwan.
Dikatakan Akwan, atas peristiwa ini, pihak keluarga langsung memakamkan jenazah Gianto di pemakaman umum desa setempat.
Polisi juga menyita barang bukti berupa kabel berwarna hitam merah sepanjang tiga meter yang terkelupas yang diduga menjadi penyebab korban kesetrum.
“Pihak keluarga pun menyadari peristiwa tersebut murni musibah dan jenazah sudah dimakamkan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Gianto (Sugiantoro) dikabarkan meninggal dunia saat bermain HP (telepon genggam) sambil men-charge (mengisi daya batarai).
Kabar tewasnya Gianto ini pun sempat ramai dan beredar luas di sejumlah media sosial.
Foto tangkapan layar status media sosial menceritakan pemuda diduga Gianto yang sudah terbujur kaku dengan kedua tanganya diikat tali berwarna putih inipun menyebar disejumlah media sosial sejak Kamis (27/2/2020) malam.