FaktualNews.co

Jembatan Jompo di Pusat Kota Jember, Ambruk

Peristiwa     Dibaca : 1600 kali Penulis:
Jembatan Jompo di Pusat Kota Jember, Ambruk
FaktualNews.co/Istimewa
Kondisi jembatan jompo, Jember, yang ambruk.

JEMBER, FaktualNews.co – Sebuah jembatan di Kota Jember, yakni jembatan Jompo, ambruk pada Senin (2/3/2020) pagi. Ambruknya jembatan Jompo cukup mengagetkan warga setempat, mengingat kawasan tersebut merupakan kawasan pusat bisnis dan menjadi salah satu titik keramaian hampir 24 jam di Kota Jember, Jawa Timur.

Sejumlah ruko yang ada di sekitar jembatan jompo ikut ambruk, peristiwa ini mengakibatkan arus lalu lintas menuju ke kawasan Kota Jember dialihkan melalui Kecamatan Patrang.

Beruntung, tidak korban jiwa dalam peristiwa ambruknya jembatan jompo tersebut. Sebab, saat kejadian, tidak ada satupun pedagang sayur yang melintas. Selain itu, sejumlah toko sudah tutup dalam beberapa bulan terakhir ini.

Sugiarto (41), salah seorang warga setempat mengatakan, sebelum jembatan jompo ambruk, hujan gerimis melanda kawasan Kota Jember. Mendadak, terdengar suara seperti terjadinya benturan keras.

“Awalnya, saya menduga ada tabrakan kendaraan, namun setelah dilihat ternyata jembatan jompo yang ambruk. Beruntung, tidak ada pedagang sayur melintas, karena biasanya menjelang subuh pedagang sayur melintas di jembatan,” kata Sugiarto, Senin (2/3/2020).

Sementara Asisten Bidang Perekonomian Pemkab Jember, Arismaya mengatakan, pihaknya belum mengambil upaya perbaikan, karena pihaknya masih menunggu petunjuk Bupati Jember.

“Sebagai langkah sementara, Pemkab Jember akan mengupayakan evakuasi terhadap isi pertokoan di sekitar jembatan yang roboh, karena di atasnya berdiri aset-aset Pemda. Dalam waktu cepat kita menyiapkan armada umum untuk membantu mengangkut barang-barang yang ada di dalam pertokoan,” kata Arismaya.

Sekadar diketahui, sebetulnya ambruknya jembatan Jompo itu sudah diprediksi sejak lama. Sebab, dalam beberapa bulan terakhir, muncul retakan di jembatan tersebut. Namun saat itu, Pemkab Jember hanya memerintahkan pengosongan saja, terhadap aktivitas toko.

Hingga hampir setahun berjalan, belum ada upaya perbaikan dari pemerintah. Bangunan pertokoan hanya dibiarkan ditutup.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas