FaktualNews.co

Gegara Corona, Masker Langka, Polres dan Dinkes Gresik Turun Tangan

Peristiwa     Dibaca : 839 kali Penulis:
Gegara Corona, Masker Langka, Polres dan Dinkes Gresik Turun Tangan
FaktualNews.co/didik/
Kapolres dan Kadinkes Gresik sidak apotik terkait kelangkaan máster. 

GRESIK, FaktualNews.co – Kasus virus corona atau Covid-19 membuat stok masker di beberapa apotik di Kabupaten Gresik, Jawa Timur kehabisan stok. Hal itu karena banyaknya warga yang membeli masker. Bahkan, sulitnya masker di pasaran itu terjadi sejak beberapa hari.

Menyikapi kelangkaan masker ini, Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo gerak cepat melakukan peninjauan ke beberapa apotik di Kota Pudak. Hasilnya, beberapa apotik memang kehabisan stok masker karena banyaknya permintaan dari masyarakat. Ia pun mengimbau ke masyarakat agar tidak panik dan terus menjaga kesehatan.

“Warga jangan panik bila tidak ada masker, jaga kesehatan tubuh dengan makan yang cukup, istirahat yang cukup, minum vitamin bila perlu,” ungkap Kusworo.

Sementara itu,  Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik mengimbau kepada masyarakat agar melakukan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan, hal itu untuk meminimalisir penularan virus corona atau Covid-19.

Sebelumnya, pemerintah pusat telah mengumumkan secara resmi kasus virus corona yang terjadi di Indonesia. Ada dua kasus yang saat ini korban sudah dirawat intensif di salah satu rumah sakit.

Meski belum ada kasus virus corona di Gresik, pemerintah daerah telah melakukan langkah antisipatif. Bahkan, Dinkes terus memberikan edukasi bahwa menjaga pola hidup sehat lebih penting dari membeli masker.

Kepala Dinas Kesehatan Gresik, drg Saifudin Ghozali mengatakan, memang masker merupakan salah satu upaya agar tak tertular virus corona. Namun, menjaga kesehatan dan pola hidup bersih lebih penting.

“Tolong jangan panik, menjaga pola hidup bersih dan sehat seperti olahraga teratur cuci tangan dengan sabun antiseptik lebih penting,” katanya, Selasa (3/3/2020).

Diungkapkan Ghozali, saat ini di Gresik belum ada kasus virus corona. Untuk memantau orang dengan resiko (ODR), pihaknya terus melakukan pemantauan secara terus-menerus mulai dari tingkat desa hingga kabupaten.

“Memang ada odr (orang dengan resiko) yakni warga yang dari negara terjangkit, namum tak ada sesuatu yang dikahawatirkan,” pungkasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin