Terseret Saluran Air di Depan Rumah, Balita di Mojokerto Ditemukan Meninggal
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Seorang balita bernama Muhammad Alfatan Nurhidayat (2), hanyut terseret arus saluran air di depan rumahnya di Dusun Lamongan, Desa Kalipuro, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. Korban ditemukan satu kilometer dari rumah korban sudah dalam keadaan meninggal .
Kapolsek Pungging AKP Suwiji mengatakan, awal mula kejadian bermula saat korban bermain sendirian di ruang tamu rumahnya sekitar pukul 16.00 WIB setelah dimandikan oleh sang nenek Mutmaina (40).
Saat sang nenek melanjutkan pekerjaan rumah, korban kemudian bermain sendiri di pinggir sungai yang berlokasi di depan rumah. Sementara ibunya, Devi Purwanti (19) sedang menidurkan adiknya di dalam kamar.
“Ibunya sempat mendengar suara korban memanggil ‘Ibu’ satu kali. Selanjutnya ibu korban langsung berlari ke depan rumah, tapi korban sudah tidak ada,” kata Suwiji, Jumat (6/3/2020).
Ia menjelaskan, Devi sempat menanyakan keberadaan putranya ke ibunya, Mutmainah. Namun Mutmainah mengaku tidak sedang bersama Alfatan.
Sontak saja Devi khawatir putranya tercebur ke sungai tepat di depan rumahnya. Saluran irigasi ini mempunyai lebar sekitar 2 meter dengan kedalaman sekitar 1,5 meter. Menurut Suwiji, arus sungai kecil itu sedang deras karena usai hujan.
“Setelah itu ibunya mencari korban di sungai bersama warga, anggota Polsek Pungging, serta beberapa relawan,” terangnya.
Lokasi penemuannya pun tergolong jauh atau berjarak sekitar 1 Kilo meter dari rumah korban. Disebutnya, Peritiwa ini terjadi begitu celat tidak ada yang tahu persis bagaiaman korban akhirnya bisa hanyut terbawa arus air
Baru sekitar lukul 18.00 WIB korban berhasil ditemukan di aliran sungai dam kondisi sudah dalam keadaan meninggal dunia,” terangnya.
Sementara itu, Kades Kalipuro, Sugeng Santoso, mengatakan, sebenarnya tidak ada yang tahu pasti peritiwa yang menimpa korban. Hanya saja, ibu korban Devi Purwanti yang sadar anaknya tidak ada di rumah berusaha mencarinya di lingkungan rumah. Nahasnya, meski sudah dicari keberadaan korban tak kunjung ditemukan.
Karena tak kunjung ditemukan membuat ibunya panik. Kepanikan itu membuat warga sekitar ikut melakukan pencarian. Tak terkecuali di saluran air yang berada di depan rumah. Alhasil, penyisiran warga membuahkan hasil. Korban ternyata ditemukan di aliran air atau gorong-gorong dalam kondisi sudah tak bernyawa.
“Diduga, korban tadi berusaha menganbil mainannya yang jatuh ke situ (gorong-gorong), tapi tidak tahunya malah ikut hanyut. Apalagi arusnya lumaya deras karena habis hujan,” paparnya.
Untuk proses penyelidikan, jenazah korban dievakuasi ke RSUD prof dr Soekandar Mojosari untuk dilakukan visum dan identivikasi. “Hasilnya, dugaan kuat ini karena musibah. Tidak ada unsur pidana,” pungkasnya.