FaktualNews.co

RS Petro Ajak Yatim dan Siswa Difabel Doa Bersama Usir Corona

Peristiwa     Dibaca : 1057 kali Penulis:
RS Petro Ajak Yatim dan Siswa Difabel Doa Bersama Usir Corona
faktualnews.co/didik
Puluhan anak yatim dan siswa difabel saat doa bersama.

GRESIK, FaktualNews.co-Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia melalui Rumah Sakit Petrokimia Gresik (RSPG) menggelar ‘Doa Bersama Anak Yatim dan Peserta Didik SLB (Sekolah Luar Biasa) AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik’.

Acara yang bekerjasama dengan Yayasan Kemala Bhayangkari diikuti oleh 20 anak yatim dan 60 difabel ini digelar di musala Baitul Makmur, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Sabtu (7/3/2020).

“Doa bersama ini dalam rangka memohon kepada Sang Khalik agar wabah virus Corona ditemukan solusinya dan segera berakhir,” ujar Kepala Sekolah SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik, Dede Idawati.

Virus dengan nama lain COVID-19 ini beberapa hari terakhir juga telah membuat masyarakat Indonesia resah, karena sudah mewabah di tanah air. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan hingga Kamis (5/3/2020) lalu sudah 156 pasien dalam pengawasan virus Corona.

Pasien tersebut tersebar di 35 rumah sakit dari 23 provinsi. Bahkan, sejumlah media memberitakan satu warga Gresik dicurigai terjangkit virus Corona seusai pulang dari negara Malaysia.

Penyuluh RSPG, dr. Cita Budiarti menjelaskan di tengah mass hysteria yang terjadi di masyarakat akibat penyebaran virus Corona, Petrokimia Gresik sebagai perusahaan milik negara memiliki tanggung jawab mengedukasi masyarakat dengan memberikan informasi dan pelatihan yang tepat.

“Ini menjadi penting, mengingat penyebaran virus Corona sesuai pernyataan resmi pemerintah saat ini sudah masuk di Indonesia,” imbuhnya.

Kegiatan ini juga merupakan salah satu wujud kepedulian Petrokimia Gresik terhadap kesehatan masyarakat sekitar perusahaan.

Karena itu, dalam doa bersama ini juga digelar sosialisasi terkait virus Corona, mulai dari asal usul virus, penularan serta pencegahannya.

“Kami berbagi pengetahuan terkait virus Corona. Masyarakat tidak perlu resah, tetapi tetap harus waspada,” terangnya.

Ia menjelaskan kasus ini berbahaya karena gejala tidak terlihat saat sesorang kontak dengan virus Corona hingga H + 2. Sehingga potensi penularannya besar.

“Orang yang terjangkit tidak merasa sakit, padahal sebenarnya dia ke mana-mana membawa virus. Sedangkan masa inkubasi virus ini, 2 sampai 14 hari. Kemudian muncul gejala demam, batuk, dan sesak nafas,” jelasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah