FaktualNews.co

Tidak Pinjam, Pembangunan RSUD Baru Kota Probolinggo Dibiayai APBD dan Cadangan

Birokrasi     Dibaca : 1294 kali Penulis:
Tidak Pinjam, Pembangunan RSUD Baru Kota Probolinggo Dibiayai APBD dan Cadangan
FaktualNews.co/Mojo
Plt BPPKAD Kota Probolinggo, Heri Astuti saat hearing dengan Komisi II soal pembangunan RSUD Baru.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Kabar Pemkot Probolinggo telah mengajukan pinjaman ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), ternyata hanya kabar burung. Pembangunan RSUD Baru tersebut tetap dibiayai APBD dan dana talangan.

Kepastian tersebut terungkap, saat Komisi II DPRD setempat hearing bersama Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (BPPKAD), Senin (9/3/2020) pukul 09.30 WIB.

Plt BPPKAD, Heri Astuti menyebut, pihaknya belum mengajukan pinjaman ke PT SMI, perusahaan pembiayaan infrastruktur yang sebagian besar sahamnya milik Kementerian Keuangan.

Diakui, PT SMI pernah datang ke Bappedalitbang (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian Pengambangan) tiga minggu lalu. Selain sosialisasi, PT SMI juga menawarkan pinjaman jangka panjang lebih dari satu tahun dengan bunga ringan yakni, sekitar 7 persen. “Masih sebatas penawaran. Kami belum meminjam,” ujarnya.

Untuk mendapatkan pinjaman ke PT SMI, tidak mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, salah satunya harus dapat izin dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri). Tak hanya PT SMI yang menawarkan pinjaman dana pembangunan RSUD Baru, Bank Jatim juga menawarkan hal sama. Namun, pemkot belum mengiyakan.

Pemkot, lanjut Heri Astuti, akan berusaha biaya pembangunan rumah sakit rujukan tersebut dibiaya Pemkot sendiri yakni melalui APBD. Dikatakan, untuk tahun 2020, pemkot melalui APBD-nya menggelontorkan Rp 30 miliar. Untuk tahun anggaran 2021 sebesar Rp 50 miliar, sedang untuk tahun anggaran 2022 akan disuplai Rp116 miliar. “Ya, semuanya dana APBD,” katanya.

Selain APBD, dana proyek pembangunan RSUD yang berlokasi di Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok tersebut akan disupport dana cadangan. Dana itu, kata Heri Astuti, akan diambilkan dari APBD di tahun anggaran 2021 dan 2022. Dana cadangan tersebut akan diambilkan dari APBD induk dan APBD tambahan. “Skema keuangannya seperti itu,” tambahnya.

Dijelaskan, dana cadangan untuk APBD perubahan atau PAK tahun ini (2021) sebesar Rp 10 miliar. Untuk APBD induk tahun 2021 sebanyak Rp 15 miliar dan di APBD Perubahan sebesar Rp 15 miliar.

“Dana cadangan Rp 40 miliar itu, masuk ke dana pembangunan RSUD tahun 2022 yakni Rp 116 miliar. Berarti anggaran pembangunan RSUD untuk 2022 hanya sekitar Rp 76 miliar,” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan kepala Bappedalitbang Rey Suwigtyo. Menurutnya, pemkot belum mengajukan pinjaman ke PT SMI. Perusahaan milik Kementrian Keuangan tersebut singgah di kantornya melakukan sosialisasi dan peninjauan lokasi.

“Belum. Kami belum mengajukan proposal pinjaman. Masih penjajakan atau proses,” ujar Tiyo via selulernya.

Untuk mendapat pinjaman ada beberapa tahapan dan persyaratan yang harus dipenuhi. Salah satunya, maket pembangunan RSUD baru lengkap dan terinci serta biaya atau anggaran yang dibutuhkan. Selain itu, harus mendapat persetujuan dari DPRD.

“Kita loh belum bicara dengan DPRD. Sebelum mengajukan pinjaman, PT SMI akan sosialisasi dulu di depan DPRD,” tambah pria yang mengaku berada di luar kota ini.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas