Mbak Estu: Konstruksi Jembatan Ploso Jombang, Dibangun April 2020
JOMBANG, FaktualNews.co –Pekerjaan konstruksi jembatan Ploso, Kabupaten Jombang, dilakukan bulan April depan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Berdasarkan agenda resmi Kementrian PUPR pengumuman pemenang lelang Jembatan Ploso, Jombang, direncanakan pada tanggal 27 Maret 2020. Kemudian dilanjut masa sanggah tanggal 27 Maret-03 April 2020, surat penunjukkan penyedia barang/jasa pada 6-10 April 2020 dan penandatangan kontrak pada 7-10 April 2020. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) proyek ini senilai Rp. 147,5 M.
Menurut anggota Komisi V DPR RI, Sadarestuwati, sebagai putra asli Jombang dirinya konsisten memperjuangin penyelesaian jembatan Ploso. Jembatan yang menghubungkan Desa Bedahlawak, Kecamatan Tembelang dengan Pasar Ploso ini berada di atas Sungai Brantas dan sudah mangkrak sejak 2012 lalu.
“Kenapa anggaran dari APBN belum bisa diserap untuk jembatan Ploso?. Karena pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten belum bisa membebaskan lahan. Insya Allah bulan April 2020 ini sudah bisa mulai pengerjaan jembatan Ploso baru,” katanya, Rabu (11/3/2020).
Sadarestuwati menyayangkan beberapa pihak yang mempolitisir masalah ini. Diantaranya adalah mengatakan jika perwakilan rakyat dari Jombang tidak bisa menggolkan jembatan ini. Padahal, menurutnya masalah ini sedikit banyak juga ada peran ketidak siapan dari pemerintah daerah.
Jembatan Ploso tercatat harus membebaskan lahan milik 15 Kepala Keluarga (KK), sebagian lahan PT KAI dan 17 KK lainnya yang baru dibebaskan. Jembatan ini menghubungkan Malang-Jombang-Tuban dan Lamongan. Sehingga masuk pada kategori jalan provinsi.
Jembatan ini juga berfungsi memperlancar arus barang dan jasa dari arah Jombang/Malang menuju arah Babat/Lamongan. Kehadiran Jembatan Ploso Baru diharapkan mampu menggantikan jembatan Ploso lama yang sudah termakan usia.
“Info dari BBJN (Balai Besar Jalan Nasional) bulan depan dimulai lagi, karena yang bangun pemerintah pusat, bukan daerah. Saat ini ya masih menunggu proses lelang,” ujar perempuan yang akrab disapa Mbak Estu ini.
Lanjutnya, daerah Jombang khususnya utara Sungai Brantas menjadi prioritasnya. Terutama terkait kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. Meliputi Kecamatan Plandaan, Ploso, Kabuh dan Kudu. Secara umum fokusnya meliputi infrastruktur, transportasi, daerah tertinggal dan transmigrasi. Termasuk masalah meteorologi, klimatologi, geofisika dan pencarian.
“Utara Brantas jadi perhatian khusus, banyak program untuk itu. Seperti bantuan rumah dan jembatan gantung. Silahkan usul, mumpung saya ada kesempatan,” tandasnya.