BLITAR, FaktualNews.co-Akibat cuaca ekstrem, petani cabai di Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, terancam gulung tikar.
Sebab, tananamn cabai menguning dan daun serta buah cabai mengeriting.
Sokip petani cabai mengatakan, sudah hampir satu bulan panen cabainya menurun, karena banyak cabai yang rusak akibat intensitas hujan tinggi. Daun cabainya rusak dan buah cabainya keriting.
“Tanaman saya ini baru panen tiga kali. Karena curah hujan tinggi mengakibatkan daun cabai rusak dan tananman cabai tidak bisa banyak,” kata petani cabai asal Bendosewu tersebut, Kamis (12/3/2020).
Sokip menambahkan, tanaman cabainya akan dibongkar, karena sudah tidak bisa berbuah lagi. Jika terus dibiarkan akan menambah kerugian. Untuk itu dia akan mengganti dengan tanaman jagung.
“Ya harus dibongkar, karena sudah tidak bisa diharapkan. Jika dibiarkan tanaman cabai ini akan rusak dan mengering. Saya akan beralih menanam jagung supaya bisa menutup kerugian akibat tanaman cabai yang gagal panen ini,” pungkasnya.