JOMBANG, FaktualNews.co- Pemerintah Kabupaten Jombang akan menjadikan pesantren sebagai salah satu item yang ditonjolkan saat membangun icon baru kota santri berupa Mal Smart City Pelayanan Publik.
“Membuat icon Jombang, insya Allah 2021 akan membuat Mal Smart City pelayanan. Yang kita tonjolkan adalah pondok pesantren yang ada di Jombang,” kata Bupati Jombang, Mundjidah Wahab, Jum’at (13/3/2020).
Lebih lanjut, Mundjidah mengatakan jika DPRD Jombang sudah menyetujui Raperda tentang Dana Cadangan untuk Pembangunan Mal Pelayanan Publik dalam R-APBD 2020, sebesar Rp 100 miliar.
Lokasi pembangunan direncanakan di area gedung Pemerintah Kabupaten Jombang Jalan KH Wahid Hasyim. Tidak hanya berkaitan dengan pelayanan administrasi. Direncanakan juga sebagai pusat pemasaran produk-produk dari UKM di Jombang.
Mal Pelayanan Publik merupakan implementasi Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 23 Tahun 2017. Kehadirannya diharapkan menjadi wadah bagi seluruh instansi pelayanan publik yang ada dalam satu lokasi.
“Mal Smart City ini nanti akan bekerjasama dengan Universitas Airlangga Surabaya,” tambahnya.
Menurutnya, Pemerintah Jombang kedepan akan banyak fokus dalam mengatasi masalah kesehatan dan pendidikan. Salah satunya pendidikan dunia pesantren. Hal ini melihat begitu besarnya potensi Jombang dalam hal ini. Jombang memiliki ribuan pesantren kecil dan besar. Ada ratusan ribu santri dari berbagai daerah di Indonesia datang ke Jombang untuk belajar.
Hemat Mundjidah, keadaan Jombang yang kondusif dan aman tak lepas dari banyaknya pesantren di kota santri.
Setidaknya ada empat pondok besar yang menyangga Kabupaten Jombang. Di Selatan ada Tebuireng, di bagian Barat ada Pesantren Mambaul Maarif, di Utara diwakili Bahrul Ulum sementara di Timur ada Darul Ulum.
“Karena pesantren bisa mendukung perekonomian Jombang. Termasuk makam Gus Dur. Sudah ada lapak. Semua ini keberkahan KH Hasyim Asyari dan pesantren,” ujar putri Pahlawan Nasional KH A Wahab Hasbullah ini.