Antisipasi Corona, Area Makam Gus Dur di Jombang Ditutup Sementara
JOMBANG, FaktualNews.co-Sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona, Pondok Pesantren Tebuireng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang mengambil kebijakan untuk menutup area makam keluarga Tebuireng.
Termasuk di dalam area tersebut makam mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Otomatis bagi warga yang ingin menziarahi makam Gus Dur, pendiri NU KH M Hasyim Asy’ari, serta mantan Menteri Agama KH Wahid Hasyim, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) dan tokoh Tebuireng lainnya harus menunda keinginannya.
“Iya betul ada penutupan area makam untuk peziarah,” kata Mundir Pembinaan Pesantren Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Lukman Hakim, kepada FaktualNews.co, Minggu (15/3/2020).
Dalam surat edaran yang diterima FaktualNews.co, untuk antisipasi pencegahan dan penyebaran Virus Corona Pesantren Tebuireng menutup sementara makam masyayikh mulai hari Kamis, 20 Maret 2020, sampai dengan 26 April 2020.
Seluruh kegiatan yang melibatkan banyak orang terutama masyarakat umum dan tamu Pesantren Tebuireng ditunda sementara waktu.
Bahkan setiap surat dan telepon masuk yang isinya kunjungan ke pesantren akan dilakukan penundaan.
Santri diimbau untuk tidak keluar kompleks pesantren, walaupun pada hari Jumat. Hal ini dilakukan agar upaya pencegahan dan pengawasan santri dari bahaya virus Corona dapat berjalan baik.
Pesantren akan menyediakan ruang isolasi yang dapat digunakan oleh santri, ustaz, tamu, karyawan dan yang lain, sebelum dirujuk ke rumah sakit terdekat yang memiliki fasilitas perawatan virus Corona.
Langkah lainnya, semua orang yang masuk ke kompleks Pesantren Tebuireng, baik guru, santri, wali santri, tamu, dipersilakan cuci tangan memakai sabun pada tempat yang telah disediakan.
Demikian juga selesai cuci tangan, diharapkan memakai disinfektan yang telah disiapkan.
Apabila diketahui tanda-tanda demam (demam, batuk, panas, flu, gangguan pernafasan, sakit tenggorokan dan badan terasa letih), santri atau tamu dipersilakan menuju ruang periksa untuk dilakukan pemeriksaan secukupnya.
Oleh karena itu petugas kesehatan dari Puskestren dan Puskesmas akan berjaga secara bergantian.
Pemantauan akan dilakukan secara berkala dan hasilnya akan dilakukan pencatatan serta akan dilaporkan kepada pengasuh Pesantren Tebuireng. Petugas pemantau akan dilakukan bersama antara Puskestren dan Kader Santri Husada.
Imam salat rowatib di Tebuireng juga diminta menyiapkan Qunut Nazilah, memohon kepda Alloh agar penyebaran virus Corona segera hilang dari Indonesia.