MOJOKERTO, FaktualNews.co – Informasi terkait virus Corona santer di media sosial. Terlepas dari itu, masyarakat diimbau agar tidak mudah percaya dengan sebaran kabar adanya pasien positif Corona yang ada di Mojokerto.
Informasi yang didapat, sejak Minggu (15/03/2020) sejak turunnya SE Gubernur Jawa Timur, terdapat beberapa sebaran informasi adanya berita hoax tentang adanya virus Corona atau (Covid – 19) di Mojokerto yang tersebar melalui media sosial WhatsApp.
Pihak terkait memastikan sampai hari ini belum ada seorang pun pasien positif corona di Bumi Majapahit ini. Informasi hoax pertama menyasar RSUD Prof Dr Soekandar di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto dan RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.
Berita bohong yang beredar melalui grup WhatsApp itu menyebutkan, kedua rumah sakit plat merah itu sempat merawat 6 pasien corona.
“Informasi tersebut kami pastikan tidak benar atau hoax. Tidak ada pasien positif corona,” kata dr Gigih Setijawan, Juru Bicara RSUD Prof Dr Soekandar, saat dikonfirmasi Senin (16/3/2020).
Dr Gigih menjelaskan, pihaknya memang sempat merawat 1 orang yang statusnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Yaitu seorang pria berusia 55 tahun yang baru saja pulang dari umroh. Pasien ini dirawat di ruang isolasi sejak Selasa 10 Maret 2020.
“Saat datang ke kami, pasien ini mengeluh batuk saja. Masuk kategori PDP karena menunjukkan gejala infeksi saluran pernafasan atas, pneumonia dan pulang dari negara terjangkit corona. Sebagai kewaspadaan kami, kami rawat di ruang isolasi,” terangnya.
Saat ini, kata dr Gigih, kondisi pasien telah pulih. Pasien diizinkan pulang sejak siang tadi. Itu setelah pasien tidak lagi batuk.”Pasien sudah pulang siang tadi karena sudah sembuh dari gejala klinis pneumonia,” tegasnya.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari pun memastikan, informasi adanya 2 pasien positif corona di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo adalah berita bohong atau hoax. Saat ini pihaknya hanya memantau 18 warganya yang masuk kategori Orang Dengan Risiko (ODR). Karena mereka pulang dari negara yang terjangkit corona.
“Saat ini ODR tinggal 18 orang, mereka di rumah masing-masing, bukan pasien. Karena mereka dari luar negeri dimana di negara tersebut ada kasus positif corona,” jelasnya.
Tidak hanya itu, hoax juga menyasar RSI Sakinah di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Hoax yang beredar melalui grup WhatsApp juga Story ini menyebutkan terdapat seorang pasien asal Kecamatan Sooko positif corona yang sempat dirawat di rumah sakit tersebut.
Saat di konfirmasi Manajer Pelayan Medis RSI Sakinah dr Roisul Umam juga menegaskan, informasi tersebut adalah hoax semata. Pihaknya memang sedang merawat seorang pria berusia 42 tahun yang pulang dari Bali. Saat datang, pasien mengeluh demam dan flu. Namun, pasien tersebut sama sekali tidak menunjukkan gejala corona.
“Keluhannya hanya demam dan flu biasa. Dokter spesialis paru-paru kami memastikan tidak ada gejala yang mengarah ke corona. Jadi, pasien itu bukan corona,” tandasnya.