Khawatir Virus Corona, Fastival Pendalungan di Kota Probolinggo Dibatalkan
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Tak hanya sekolah yang diliburkan, Pemkot Probolinggo juga membatalkan Festival Pendalungan yang akan digelar 20 Maret mendatang. Acara yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tersebut ditunda pelaksanaannya, karena Pemkot khawatir dengan virus corona.
Dimungkinkan, acara tersebut menjadi tempat penularan virus corona atau Coronavirus Desease 2019 (Covid-19). Karena acara lomba makanan khas, Flash Mob Tari Jaran Bodhag, ludruk pelajar dan tari tradisional antar pelajar tersebut diprediksi akan dihadiri atau dilihat penonton atau pengunjung yang tidak sedikit alias banyak.
Di tempat itulah, akan terjadi kontak langsung antara penderita corona dengan orang atau warga yang belum teriveksi virus corvid-19. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Hadi Zainal Abidin, Senin (16/3) pagi saat pers rilis, corona dan keberhasilan Pemkot mendongkrak ekonomi masyarakatnya.
Hadir di acara yang digelar di halaman depan kantor Wali kota itu, Kepala BPS setempat Adenan, Sekda kota drg Nini Ira Wibawati, kepala Bappedalitbang, Rey Suwigtyo dan OPD terkait. Wali kota menjelaskan, siswa SD dan SMP negeri dan swasta diliburkan, untuk mengantisipasi penularan virus corona.
Siswa diberi kesempatan belajar di rumah mulai hari ini, Senin (16/3/2020) sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Yakni, menunggu perkembangan hingga ada pemberitahuan selanjutnya. Dalam massa libur, pihak sekolah dan warga mengimbau agar tidak ada kegiatan keluar rumah, seperti ke tempat wisata atau lokasi keramaian lainnya.
“Belajar di rumah saja. Jangan kemana-mana. Nanti dinas pendidikan yang akan menyampaikan modil pembelajarannya. Pihak sekolah yang akan menyampaikan ke orang tua atau wali murid,” jelas Hadi Zainal Abidin, di depan kepala OPD terkait dan sejumlah wartawan.
Dalam kesempatan itu, Wali kota menegaskan, menunda pelaksanaan Festival Pendalungan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Mengingat diacara yang akan berlangsung di halaman depan museum tersebut, masyarakat akan berkumpul. “Masyarakat nanti berkumpul
disana. Kami hindari itu,” tegasnya.
Pihaknya tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak dinginkan, hingga membingungkan masyarakat. Hadi memilih membatalkan acara tersebut ketimbang sesuatu yang lebih besar terjadi akibat acara tersebut digelar. Wali kota menyadari, penundaan festival pendalungan berdampak ekonomi. Namun pilihan itu lebih tepat daripada digelar namun berdampak lebih buruk bagi warga.
“Pilihan menunda lebih penting, ketimbang acara tersebut digelar sesuai jadwal. Kesehatan warga lebih kami utamakan. Saya berharap keputusan pemerintah dipahami. Tujuan kami melindungi warga dari virus corona,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Disdikbud setempat, Muhammad Maskur, tidak mempermasalahkan acaranya dibatalkan. Ia dan peserta festival Pendalungan menyadari pembatalan yang dilakukan Wali kota.
“Tidak masalah. Itu demi kebaikan bersama. Kami sudah mengontak peserta yang akan ikut di acara itu. Semuanya tidak mempermasalahkan,” katanya singkat.