FaktualNews.co

Jalan Rusak di Kota Probolinggo Disidak Komisi III

Parlemen     Dibaca : 1082 kali Penulis:
Jalan Rusak di Kota Probolinggo Disidak Komisi III
FaktualNews.co/Mojo
Komisi III saat sidak atau meninjau jalan Semeru di Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Aspal hotmix di beberapa titik Jalan Semeru, brodol. Bahkan ada yang sampai mengelupas hingga marka jalan, dan aspal yang lama kelihatan. Hal itu terjadi, akibat panitia tender memenangkan kontraktor yang menawar paling rendah.

Akibatnya, kwalitas pekerjaan rendah alias jelek. Ketebalan aspal dikurangi lebih dari setengah atau separuh. Sehingga usia jalan yang seharusnya 5 tahun, hanya mampu bertahan sampai 2 tahun. Penilaian seperti itu disampaikan Komisi III DPRD Kota Probolinggo, usai Sidak ke lokasi, Selasa (17/3/2020) siang.

Agar hal seperti itu tidak terjadi lagi, sehingga kwalitas pekerjaan proyek menjadi lebih baik, Ketua Komisi III Agus Riyanto dan anggota yang turut Sidak, meminta Pemkot dalam hal ini pemenang tender tidak hanya melihat sisi penawarannya saja. Indikator lain, seperti keahlian, kepemilikan sarana dan sarana serta track record kontraktor, perlu diperhatikan atau patut dipertimbangkan.

Sebab menurut Agus, jika yang menjadi tolak ukur pemenang tender hanya penawaran terendah, akan berimplikasi atau berakibat buruk terjhadap kwalitas proyek. Baik pekerjaannya dan bahan yang digunakan. Seperti kasus jalan semeru, 2 tahun jalan hot mix-nya sudah rusak.

“Ini sampean lihat sendiri. Batu kerikilnya banyak yang lepas, sehingga jalan menjadi kasar. Aspalnya banyak yang mengelupas,” katanya.

Aspal lama dan marka jalan yang lama kelihatan. Hal itu terjadi, selain pekerjaannya tidak maksimal, ketebalan hot mix dikurangi. Ketebalan aspal yang seharusnya 7 sentimeter, di lapangan ketebalannya tak lebih dari 2 sampai 3 sentimeter.

“Perbaikan jalan ini 2 tahun yang lalu. Saat ini kondisinya sudah sepert ini. Ya, karena panitia memenangkan kontraktor yang menawar paling murah,” tambahnya.

Mestinya, lanjut Agus, penawaran dibatasi tak lebih dari 15 persen dari total anggaran proyek yang ditenderkan. Jika ada kontraktor atau rekanan yang menawar 30 persen di bawah pagu, maka patut dipertanyakan.

“Memang tidak ada aturannya. Tapi, kalau ada kontraktor yang berani mengerjakan proyek sampai 30 persen dari pagu, ya kita lihat saja kwalitasnya seperti apa,” tandasnya.

Agus dan anggota komisi III lainnya menyebut, kontraktor yang mengerjakan proyek perbaikan jalan 2 tahun lalu, adalah rekanan yang tawarannya 27, 29 bahkan ada yang sampai 30 persen di bawah nilai proyek. Sehingga kwalitas bahan dan pekerjaannya seperti itu alias lebih rendah.
“Kalau di Kediri dan Pasuruan, kontraktor yang tawarannya 15 persen di bawah pagu, digugurkan,” ujar Robit, anggota komisi III.

Ia heran, mengapa di Kota Probolinggo tidak bisa mengikuti kota atau kabupaten lain dalam hal penawaran. Agar kwalitas bahan dan pekerjaan, tidak jelek seperti saat ini. Politisi dari PPP ini kemudian menyebut, tidak hanya jalan semeru yang kondisi jalannya seperti itu, Jalan Ahmad Yani, tepatnya Flora ke timur, juga hancur-hancuran. “Setelah jalan Semeru, saya sidak ke sana,” tambahnya.

Tak hanya itu, Jalan Arief Rahman Hakim, Hypermarket Giant ke selatan juga bernasib sama. Akibat jalan banyak yang hancur, Robit akan berkoordinasi dengan PUPR khusunya bidang Bina marga.

“Kami ingin perbaikan jalan hasilnya tidak seperti sekarang ini. Makanya, perlu koordinasi dengan PU Binamarga. Kami akan menyampaikan saran dan pendapat,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas