Dana Pembangunan RSUD Kota Probolinggo Akan Dialihkan ke Penanganan Virus Corona
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo, akan mengalihkan dana rehabilitasi Instalasi Gawat Darurat. Anggaran sebesar Rp 9,5 Milar tersebut, sebagian akan digunakan untuk biaya penanganan virus Corona.
Hal itu diungkap Wakil direktur Umum dan Keuangan RSUD, Heri Siswanto, Selasa (17/3/2020) kemarin saat Komisi III DPRD sidak di rumah sakit. Ia membenarkan, kalau biaya penanganan virus Covid-19 itu akan diambilkan dana rehabilitasi IGD. Hanya saja, belum diketahui besaran dana yang akan dialihkan, apakah seluruhnya atau sebagian.
Disebutkan, untuk tahun 2020, RSUD mendapat dua proyek yakni, proyek rehabilitasi IGD dan proyek pembangunan gedung atau ruang pasien kelas 3. Gedung yang akan dibangun di lokasi bekas masjid tersebut anggarannya Rp16,5 miliar berlantai tiga. Dengan demikian, ada dua opsi pilihan, apakah mengalihkan dana rehab IGD atau mengambil pembangunan ruang pasien.
“Kami belum tahu, apakah mengambil dana rehab IGD Rp9,5 miliar. Atau mengambil anggaran proyek pembangunan ruang pasien Rp16,5 Miliar. Keputusannya ada di pak Direktur RSUD. Kebutuhannya disesuaikan dengan kebutuhan,” jelas Heri.
Ditambahkan, ruang IGD nantinya tidak membongkar atau mengubah konstruksi. Tetapi hanya mendesain atau menata ruangan sesuai standar yang ditetapkan pemerintah. Sedang anggaran Rp 16,5 Miliar untuk pembangunan gedung pasien kelas 3 berlantai 3.
“Rehab IGD dan Pembangunan ruangan harus selesai tahun ini. Ya, waktunya satu tahun,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua komisi III DPRD setempat, Agus Riyanto juga membenarkan, kalau biaya penenganan virus Corona akan diambilkan dari dana pembangunan RSUD. Hal itu dilakukan, sesuai instruksi presiden yang menyebut, dana penanganan dan pencegahan virus corona ditanggung daerah.
“Ini kan kejadian luar biasa. Saya rasa pengalihan dana tidak masalah. Soal itu, ekskutif yang tahu,” katanya.
Sama dengan Heri, ketua komisi III menyebut, anggaran Rp 9,5 Miliar untuk rehabilitasi IGD. Sedang dana Rp 16,5 Miliar untuk biaya pembangunan ruang kelas 3 lantai tiga. Posisinya di sisi timur ruang kelas 3 yang ada saat ini.
“Kalau rehab IGD seperti apa, RSUD yang lebih paham. Yang jelas tidak dibongkar dan dipindah. Hanya rehab. Kedua proyek tersebut dikerjakan dan selesai tahun ini,” katanya.
Terpisah, Plt Direktur RSUd dr M Saleh, dr Abrar menyerahkan sepenuhnya pengalihan dana tersebut ke {emkot, dalam hal ini Wali kota. Apakah dana rehab IGD atau anggaran pembangunan ruang kelas 3.
“Kalau kami terserah Wali kota. Kebijakannya akan kami jalankan,” ucapnya singkat.