JEMBER, FaktualNews.co-Pasca tereksposnya dua surat rekom dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan DPC Gerindra Jember, H Djoko Susanto dinilai Wanprestasi (ingkar janji).
Sehingga setelah dilakukan rapat pleno DPC PKB Jember, disepakati dukungan (rekom) bagi H Djoko Susanto sebagai calon bupati (cabup) yang akan diusungnya dibatalkan.
DPC PKB mengaku sudah menyiapkan surat rekom untuk bacabup baru, dan Senin mendatang akan dirilis secara terbuka tentang nama yang akan diusung partai yang identik dengan warga Nahdliyin ini.
Wakil Ketua DPC PKB Jember Ahmad Buwang di kantor GP Ansor Jember Jalan Danau Toba, Kecamatan Sumbersari, mengatakan, dengan munculnya dua surat rekom dari Gerindra dan PKB namun beda calon wakil bupati (cawabup) yang diusung, dinilai merupakan tindakan ingkar janji yang dilakukan H Djoko Susanto.
“Kami mewakili semua struktur DPC PKB Kabupaten Jember, baik jajaran dewan pengurus anak cabang, munculnya dua rekom dari PKB dan Gerindra dengan dua calon wakil bupati berbeda, langsung melakukan rapat pleno,” kata pria yang akrab dipanggil Haji Buwang ini, Kamis sore (19/3/2020).
Rapat pleno itu dilakukan, kata Haji Buwang, sebagai langkah pengambilan sikap atas tersebarnya dua rekom tersebut.
“Bahwa bapak Djoko Susanto (dinilai) wanprestasi. Karena dia bisa memunculkan dua nama wakil bupati dari dua partai berbeda,” ungkapnya.
Padahal sebelumnya diketahui, katanya, H Djoko Susanto sudah melakukan kontrak jamiiyah dengan PCNU dan DPC PKB Jember.
“Sehingga dengan kejadian ini, dianggap mengkhianati kontrak tersebut. Dari rapat pleno diputuskan, bapak Djoko Susanto dikeluarkan dari DPC PKB dan dicabut surat rekomnya,” tegasnya.
Terkait kejelasan dari pencabutan surat rekom yang dicabut tersebut, lanjutnya, juga sudah ada suratnya.
“Tinggal kami ambil di Jakarta (DPP PKB). Utusan kami juga sudah berangkat ke Jakarta, dan dalam satu dua hari ini, akan diambil suratnya itu,” katanya.
Kemudian terkait kepada siapa surat rekom bagi calon bupati yang ditunjuk sebagai pengganti, kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua PAC Kecamatan Kaliwates ini, DPP dan DPC PKB sudah memegang namanya.
“Sudah ada penggantinya. Nanti setelah surat pencabutan rekom datang, sekaligus juga akan kami rilis dengan siapa kami berlabuh (cabup yang ditunjuk). Insya Allah lebih amanah daripada Pak Djoko Susanto,” tandasnya.
Ditanya perihal Calon Wakil Bupati yang diusung oleh DPC PKB, Haji Buwang menegaskan, tetap mengajukan kadernya yakni Ayub Junaedi.
“Kita harus mengedepankan kader, karena DPC PKB punya cukup kursi, dan hanya kurang dua yang kita tambahkan. Haji Ayub tentunya kami bawa (sebagai Cawabup). Tanpa Haji Ayub kita tidak akan merekom siapa pun,” pangkasnya.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial muncul surat rekom dari DPP Partai Gerindra dengan Nomor surat 02-709/Rekom/DPP-GERINDRA/2020 yang menunjuk H. Djoko Susanto sebagai bakal calon bupati (bacabup) dan H Ahmad Halim sebagai bakal calon wakil bupati (bacawabup) Jember 2020 – 2025.
Namun munculnya surat rekom itu, diakui tidak diketahui oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Jember M. Satib.
Sedangkan DPP PKB mengeluarkan surat rekom dengan Nomor : 1572/DPP/01/11/2020, yang ditandatangani oleh Ketua Umum PKB A. Muhaimin Iskandar dan Sekjen M. Hasanuddin Wahid, pada 21 Februari 2020. Serta juga berstempel logo PKB warna hijau.
Namun bacabup yang digandengkan dengan H. Djoko Susanto adalah Ayub Junaedi Mantan Wakil Ketua DPRD Periode 2014 – 2019 dan juga Ketua GP Ansor Jember.
Sementara itu saat wartawan akan meminta konfirmasi dari H. Djoko Susanto, disampaikan oleh salah seorang tim pemenangan yang enggan disebutkan namanya, sedang keluar kota.
“Hari ini bapak sedang keluar kota, nanti akan ada klarifikasi dari beliau sepulang dari luar kota,” ucapnya singkat.