Peristiwa

Ratusan Mahasiswa dan Buruh Unjuk Rasa Tolak RUU Cika Konsep Omnibus Law

JEMBER, FaktualNews.co – Ratusan mahasiswa dari berbagai elemen dan buruh dari Sarbumusi (Serikat Buruh Muslim Indonesia) menggelar aksi unjuk rasa (demo) terkait RUU Cipta Kerja atau RUU Cika dengan konsep omnibus law, Kamis (19/3/2020).

Penilaian mereka, RUU Cika terkesan hanya menguntungkan sektor investasi dan memudahkan investor.

Pantauan di lokasi, demo yang dimulai pukul 09.WIB pagi itu, diawali dengan konvoi motor dari para buruh dan mahasiswa dari arah Jalan Sumatra juga diikuti oleh 2 mobil bak terbuka yang membawa pengeras suara sebagai panggung orasi.

Mereka kemudian menuju titik kumpul di Bundaran DPRD, Jalan Kalimantan, Kecamatan Sumbersari, dan secara bergantian melakukan orasi.

Kedatangan para pengunjuk rasa itu, diawali dari kelompok mahasiswa dari GMNI dan Sarbumusi. Kemudian diikuti oleh kelompok mahasiswa lainnya dari Serikat Demokratik Mahasiswa Nasional (SDMN) Jember, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jember, Front Nahdliyyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA), BEM Universitas Muhammadiyah Jember, Kader Hijau Muhammadiyah (KHM), Kesasatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Women’s March Jember (WMJ), Aliansi Perpus Jalanan Jember, Gerakan dari Kata (GEDRIK), LMND (Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi), dan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Parsial.



Secara bergantian mereka melakukan orasi tentang dampak dari pengesahan RUU Cika tersebut. “Tolak omnibus law, karena kita adalah orang yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Kesejahteraan itu bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan bagi investor itu,” kata salah seorang orator.

Dalam orasinya, salah seorang orator menilai aspek sosiologis dalam kaidah pembentukan UU seakan dibuat-buat dan tidak menggambarkan kebutuhan masyarakat. “Semangat terbentuknya RUU Cika hanya terletak pada semangat negara dalam menaikan jumlah investasi,” katanya.

Para pengunjuk rasa itu dikawal ketat oleh ratusan polisi. Di sekitar pagar Gedung DPRD Jember, juga terlihat barikade kawat berduri. Kapolres Jember AKBP Aris Supriyono juga tampak mengawal langsung aksi unjuk rasa tersebut.

Setelah berlangsung kurang lebih satu setengah jam, tampak sejumlah Polwan bermaksud membagikan air kemasan kepada para pengunjuk rasa. Namun massa aksi menolak pemberian air tersebut.

“Tolak-tolak air itu, penolakan RUU Cika omnibus law tidak ada kompromi,” tegas sang orator dari atas mobil bak terbuka.

 

 

• Baca berita-berita menarik hasil liputan Muhammad Hatta