FaktualNews.co

Tidak Belajar di Rumah, Puluhan Pelajar di Jombang Digaruk Satpol PP

Pendidikan     Dibaca : 774 kali Penulis:
Tidak Belajar di Rumah, Puluhan Pelajar di Jombang Digaruk Satpol PP
FaktualNews.co/Amanu/
Pelajar yang terjaring razia Satpol PP Jombang.

JOMBANG, FaktualNews.co – Sebanyak 22 pelajar terjaring razia yang dilakukan Satpol PP Jombang, Kamis (19/3/2020).

Razia dilakukan sebagai tindaklanjut dari instruksi Bupati Jombang yang “merumahkan” pelajar selama dua minggu terkait kewaspadaan terhadap penyebaran virus Covid-19.

Razia korps penegak Perda tersebut dilakukan di sejumlah titik keramaian yang biasa tempat berkumpulnya para pelajar. Di antaranya di warung wifi dan alun-alun setempat.

Kabid Ketertiban Umum dan SDA Satpol PP Jombang, Haris Aminuddin mengatakan, razia pelajar dilakukan menyusul adanya instruksi bupati. Seluruh pelajar melaksanakan kegiatan belajar mengajar di rumah dengan panduan guru  yang dilaksanakan oleh masing masing walimurid.

Dalam sweeping tersebut, petugas mendapati para pelajar berada di tempat keramaian. Petugas kemudian mendatangi dan menanyakan statusnya. Ketika diketahui mereka pelajar, petugas membawanya ke kantor.

“Jumlah siswa dan siswi yang kita amankan sebanyak 22 orang terdiri dari siswa SD, SMP dan SMA. Mereka tersebar di beberapa lokasi, ada yang di warung, ada yang di alun-alun serta di tempat tempat keramaian,” ujar Haris.

Haris menjelaskan, mereka yang terjaring sweeping, dilakukan pendataan dan pembinan. Para pelajar juga diberikan pemahanan bahwa selama ‘dirumahkan’, mereka tetap wajib mengerjakan tugas sekolah.

“Sanksi kita lakukan pembinaan dan pemahaman terkait dengan pelaksanaan pelajaran di rumah, paling tidak mereka faham bahwa ini sebenarnya tidak libur jadi melaksanakan pembelajaran di rumah,” terangnya.

Sementara, waktu belajar di rumah bagi pelajar ini sudah berjalan sejak 16 Maret lalu dan akan berlangsung hingga 29 Maret 2020 mendatang.

Selama aktivitas belajar mengajar di sekolah diliburkan, para orangtua diimbau untuk mengontrol anak-anaknya dan melakukan aktifitas belajar di rumah. Bukan justru berada di tempat keramaian seperti Alun-alun atau warung.

“Dengan adanya aksi sweeping yang kita lakukan, saya yakin masing masing yang terkait termasuk dinas pendidikan dan sekolah serta orangtua akan lebih mengerti terkait dengan pembelajaran di rumah,”pungkasnya.

 

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin