FaktualNews.co

Antisipasi Lonjakan Pasien Corona, Ini yang Dilakukan Pemkab Lumajang

Peristiwa     Dibaca : 587 kali Penulis:
Antisipasi Lonjakan Pasien Corona, Ini yang Dilakukan Pemkab Lumajang
FaktualNews.co/efendi murdiono
Kepala Dinkes Kabupaten Lumajang Bayu Wibowo Ignasius

LUMAJANG, FaktualNews.co-Pemkab Lumajang Jawa Timur menginstruksikan seluruh lembaga kesehatan di Kabupaten Lumajang mempersiapkan penambahan atau membuat ruang isolasi, guna mengantisipasi melonjaknya pasien terpapar corona.

Di Lumajang sendiri terdapat sejumlah lembaga pengobatan berupa rumah sakit dan puskesmas. Di antara rumah sakit daerah, rumah sakit swasta dan 25 puskesmas.

Dinas Kesehatan (Dinkes) ingin seluruh lembaga kesehatan bahu-membahu secara maksial untuk mengupayakan agar penyebaran virus Corona (Covid-19) tidak semakin luas.

Kepala Dinkes kabupaten Lumajang Bayu Wibowo Ignasius mengatakan persiapan tempat tidur pasien dan kamar pasien harus ditambah, karena tidak semua rumah sakit mempunyai ruang isolasi.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Haryoto, kata Banyu Wibowo Ignasius, hanya memiliki beberapa ruang isolasi pasien. Dari keadaan darurat ini, sambung Bayu Wibowo, puskesmas diperintahkan menyediakan kamar isolasi.

Kewaspadaan dan kesiapan terus dilakukan Pemerintah Lumajang dalam pencegahan melalui Gugus Tugas Covid-19.

“Seluruh rumah sakit daerah dan rumah sakit swasta dan Puskesmas harus menyiapkan ruang isolasi,” ulang Bayu Wibowo Ignasius, menegaskan, Sabtu (21/03/2020).

Bayu Wibowo Ignasius menjelaskan Puskesmas harus menyediakan ruang isolasi, sebab orang di pedesaan bila sakit rujukan awal ke Puskesmas.

Dikatakan, virus vorona yang dapat menyebabkan kematian puncaknya adalah tiga bulan ke depan. Itu jika tidak semakin menurun.

“China, Italia, Korea, yang lebih dulu prosesnya tiga bulan. Artinya dimungkinkan walaupun tidak berharap itu terjadi. Karena data itu tiga bulan dan Italia baru puncak kemarin,” kata Bayu Wibowo Ignasius.

Pihaknya tidak ingin ada persoalan di kemudian hari dalam rentang waktu tiga bulan ke depan.

Misalnya ada lonjakan pasien terpapar virus Corona tidak mendapatkan layanan dengan baik karena tidak punya ruang isolasi.

Rumah sakit yang jadi rujukan seperti Surabaya dan Malang ada kemungkinan banjir pasien tanpa ada penambahan.

Maka untuk menunjang kesuksesan dalam menekan perkembangan virus Corona, penanganan di Lumajang selain SDM petugas juga didukung alat yang baik.

Sementara ini hasil swap ditentukan dari Jakarta walaupun Jawa Timur telah memiliki 12 tempat laboratorium.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah