Gudang penyimpanan beras Bulog Subdivre Tulungagung.
TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Menanggapi harga komiditi kebutuhan pokok yang mulai tidak stabil, khususnya gula pasir yang harga melambung tinggi. Bulog Sub Divisi Regional Tulungagung menggelar operasi pasar di Pasar Ngemplak, Jumat (21/03/2020).
Beberapa komoditi disediakan dalam operasi pasar tersebut. Namun gula pasir yang paling diminati pembeli. Pasalnya, selisih harga di pasaran dengan harga dari Bulog cukup tajam, yakni mencapai Rp 4 ribu per kilogram.
“Dari kami harga gula pasir Rp 12.500 per kilogram. Sedangkan di pasaran mencapai Rp 16.500,” kata Kepala Seksi Komersial Bulog SubdivreTulungagung, Arfendi Iskandar pada Jumat (20/3/2020).
Arfendi menambahkan, saat ini komoditi gula pasir di pasaran memang berkurang. Hal ini tentunya berimbas dengan kenaikan harga gula pasir yang mencapai Rp 4 ribu per kilogramnya.
“Kalau stoknya berkurang dan permintaan tinggi, otomatis harga pasti naik,” jelasnya.
Pihaknya mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab naiknya harga gula pasir. Namun, ia menegaskan jika stok gula pasir dan beberapa komoditi lain seperti beras, minyak goreng, terigu aman hingga bulan Ramadhan mendatang.
“Untuk mengantisipasi hal ini, kami juga menunggu pengiriman gula pasir dari pusat sebanyak 300/500 ton,” imbuhnya.
Meski demikian, pendistribusian gula tersebut tetap akan dibatasi. Seperti halnya dalam operasi pasar ini, pihaknya menyediakan 150 kilogram gula pasir. Namun dalam sekejap, gula pasir tersebut langsung habis dibeli konsumen.
“Untuk setiap pembeli hanya boleh membeli 1 kg saja,” terangnya.
Sementara itu, pihak Bulog menjanjikan jika operasi pasar akan terus digulirkan hingga bulan Ramadhan mendatang. Dengan jadwal secara bergantian mulai dari Pasar Ngemplak, Pasar Bandung, dan Pasar Campurdarat.
Dengan menyediaman beras kualitas medium Rp 9 ribu/kg, beras kualitas premium Rp 55 ribu/5 kg, minyak goreng kemasan 2 liter Rp 23 ribu, minyak goreng kemasan 1 liter Rp 11 ribu 500 , gula pasir Rp12 ribu 500/kg, dan sebagainya.
